Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahwa rumah merupakan tempat pembentukan perilaku antikorupsi terbaik bagi anak.
Hal itu disampaikan Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam penyampaian Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Senin (15/07/2024).
“Pada 2024, sumber pengajaran nilai antikorupsi terbesar yang dapat membentuk perilaku anak-anak usia sekolah di lingkungannya berasal rumah, yaitu sebesar 70,56 persen,” ujar dia.
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2024 Capai 5,11 Persen, Tertinggi Sejak 2015
Ia mengatakan, ada beberapa sumber pengajaran nilai antikorupsi yang dapat membentuk perilaku anak-anak usia sekolah di lingkungannya.
Selain pembelajaran dari rumah, juga ada beberapa sumber lainnya. Pertama, pengajaran di sekolah (13,19 persen). Kedua, teman sepermainan (0,12 persen). Ketiga, lingkungan sekitar rumah (3,96 persen).
Keempat, Juga dari lingkungan sekolah (9,43 persen). Kelima, media online yang banyak diakses oleh anak-anak, media bacaan anak, permainan, dan lain sebagainya (1,59 persen).
Baca Juga: Capres-Cawapres Hadiri PAKU Integritas di Gedung KPK, Beri Gagasan Antikorupsi
Pembiasaan Nilai Antikorupsi
Amalia mengatakan, akar perilaku korupsi terjadi ketika tidak ada nilai-nilai antikorupsi yang kuat ditanamkan dalam diri.
Menurut dia, melalui pembiasaan dan pengembangan nilai-nilai antikorupsi sejak dini (anak-anak) diharapkan individu memiliki kendali diri terhadap pengaruh buruk lingkungan.
Hal ini, katanya, akan menghindarkan diri dari praktik-paktik korupsi. Terdapat 9 (sembilan) nilai antikorupsi yang dirumuskan oleh KPK.
“Sembilan nilai tersebut adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, adil, berani, peduli, kerja keras, mandiri, dan sederhana,’ terangnya.
Baca Juga: Ketika Uang Rakyat Dikelola Oleh Orang Jujur