Desa Ponggok, yang terletak di Klaten, Jawa Tengah, telah mengalami transformasi luar biasa. Berawal dari desa miskin menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kepemimpinan Junaedi Mulyono, Kepala Desa Ponggok. Beliau dengan bijak memanfaatkan Dana Desa untuk membangun infrastruktur dan mengembangkan potensi lokal.
Desa Ponggok berhasil meraup pendapatan hingga Rp14,2 miliar per tahun melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri. BUMDes ini mengelola berbagai sektor usaha, termasuk pariwisata, budidaya perikanan, kuliner, dan jasa rental.
Salah satu destinasi wisata unggulan yang dikelola adalah Umbul Ponggok, sebuah kolam mata air alami yang kini menjadi daya tarik wisata utama.
Pendapatan besar ini dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga desa. Salah satu program unggulan adalah "Satu Rumah Satu Sarjana".
Program Beasiswa
Program ini memberikan beasiswa Rp300.000 per bulan kepada mahasiswa desa untuk membantu biaya kuliah. Selain itu, desa juga menyediakan jaminan kesehatan dan asuransi bagi warganya.
Transformasi Desa Ponggok juga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo, yang memuji upaya desa ini dalam memanfaatkan Dana Desa untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi.
Presiden mengajak desa-desa lain yang memiliki potensi serupa untuk belajar dari kesuksesan Desa Ponggok.
Dengan pengelolaan yang jujur dan transparan, Desa Ponggok berhasil menunjukkan bahwa potensi lokal, jika dikelola dengan baik, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.
Keberhasilan ini menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia untuk memberdayakan potensi mereka dan mencapai kemakmuran.
