nasional

Buntut Pencopotan Dekan FK Unair, Mahfud MD Ingatkan Unair Terbuka

Minggu, 7 Juli 2024 | 14:20 WIB
Mantan Menko Polhukam Prof. Dr. Mahfud MD (RRI)

ESENSI.TV, JAKARTA - Akibat pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof. Budi Santoso yang dinilai tidak transparan, mantan Menko Polhukam Prof Mahfud MD meminta pihak Unair berlaku jujur dan terbuka.

Dikutip dari akun X @mohmahfudmd Mahfud mengingatkan agar pimpinan Unair secara transparan memberikan penjelasan kepada civitas akademika Unair, Minggu (07/07/2024). Khususnya terkait alasan dan bagaimana prosedur pengambilan keputusan pencopotan Dekan Unair tersebut.

Menurut Mahfud, alasan dan prosedur pencopotan Dekan FK Unair itu harus dijelaskan secara terbuka, meskipun tetap akan menimbulkan pro dan kontra.

Baca Juga: Pemberhentian Dekan FK Unair

“Publik menunggu kejelasan ttg pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Budi Santoso oleh Rektor Unair Rektor Unair Prof. Nasih. Prof. Budi maupun Prof. Nasih adalah sahabat baik saya. Keduanya adalah orang-orang baik, terbuka terhadap perbedaan, dan tawadhu' dalam keseharian. Saya sering diundang utk memberi ceramah baik di Unair maupun di Fakultas Kedokterannya, misalnya, ttg Demokrasi dan Hukum atau tentang Etika Profesi dan Etika Keilmuan. Sangat mengejutkan ketika ada berita pemberhentian atas Dekan FK tersebut oleh Rektor setelah ada berita Dekan FK menolak masuknya dokter2 asing ke Indonesia. Masalahnya, Pihak Kemenkes menyatakan tak pernah meminta penggantian Dekan karena tak ada hubungan strukturalnya. Di pihak lain diberitakan bahwa pihak Kemendikbud menyesalkan pemberhentian tersebut. Sementara, pihak Unair hanya menjelaskan bahwa itu merupakan kebijakan internal. Masalahnya perlu dijawab dan diselesaikan oleh Pimpinan Unair. Pemberhentian dari jabatan struktural harus ada alasan dan prosedurnya. Apa alasannya dan bagaimana prosedur pengambilan keputusannya. Alasan dan prosedur hrs dijelaskan secara terbuka, meskipun tetap akan menimbulkan pro dan kontra. Apalagi di perguruan tinggi. Jangan sampai ada orang melempar batu ke Unair tapi menyembunyikan tangannya. Perguruan tinggi adalah salah satu benteng peradaban dalam menjaga integritas kecendekiawanan. Dengan segala hormat,” tulis Mahfud.

Sementara itu, akun X @berlianidris menulis,Banyak yg menghubungkan keputusan tsb dgn fakta bahwa Menkes Budi Gunadi Sadikin adalah anggota Majelis Wali Amanat Unair. Bgmn menurut Prof? https://unair.ac.id/manajemen-majelis-wali-amanat/…”

Pertanyaan Mendasar

Hal senada disampaikan akun @adrmptra yang menilai, “pejabat sekarang kenapa sih gak bisa main cantik, cara-cara yang dipakai mencapai tujuan terlalu instan dan brutal,” tulisnya.

Baca Juga: Mahfud MD Minta Pramuka Tetap Diberikan Tempat Penting di Sekolah

Sedangkan akun @mbah_pujonggo mempertanyakan, “Kenapa harus impor dokter?? Banyak diaspora dengan lulusan kedokteran LN (juga spesialis), gak bisa atau gak mau pulang... Karena dipersulit untuk dapat izin praktek disini... Ribet dan makan biaya gede dan waktu....”

“Pihak Kemenkes menyatakan tak pernah meminta penggantian Dekan karena tak ada hubungan strukturalnya. Di pihak lain diberitakan bahwa pihak Kemendikbud menyesalkan pemberhentian tersebut… Masih percaya dengan pernyataan tsb ? Itu panggung depan Prof, panggung belakang ???…” tulis akun @hizalmansabri.

Kritik Sikap Mahfud

Meski demikian, netizen lainnya juga menyampaikan kritik mereka terhadap sikap Mahfud MD yang dinilai bersuara pasca keluar dari pemerintahan. Padahal saat di dalam pemerintahan, Mahfud dinilai mampu bersuara lantang menyampaikan aspirasi masyarakat.

Baca Juga: Serap Aspirasi RUU Kelautan, Pansus DPR Kunjungi Medan

Halaman:

Tags

Terkini