ESENSI.TV, JAKARTA - Inovasi pertanian menjadi fondasi penting dalam menjaga ketahanan pangan, terutama di wilayah yang memiliki karakter geografis menantang seperti lahan gambut.
Kalimantan Selatan menunjukkan kemajuan signifikan melalui pengembangan padi apung yang kini menjadi ciri khas pertanian Hulu Sungai Selatan.
Dalam rangkaian Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun memberikan apresiasi besar terhadap model inovatif tersebut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Sehat untuk Mengontrol Kadar Gula Darah
Padi apung yang dikembangkan di lahan gambut bukan hanya sekadar adaptasi terhadap kondisi alam, tetapi juga bentuk transformasi teknologi pertanian yang mendorong produktivitas tinggi. Dalam kutipan aslinya, Misbakhun menjelaskan:
“Padi apung di wilayah gambut ini menggunakan teknologi khusus sehingga dapat tumbuh dan menjadi beras yang sangat produktif.”
Teknologi ini memungkinkan tanaman padi tumbuh meskipun lahan cenderung tergenang dan tidak stabil. Penggunaan metode pertanian adaptif tersebut memberikan peluang besar dalam memenuhi kebutuhan pangan regional.
Bahkan, keberhasilan produksi padi apung menjadikan Hulu Sungai Selatan sebagai salah satu pusat produksi beras utama. Misbakhun menyebut:
“Produksinya besar dan konsistensi pertumbuhannya dijaga sangat baik sehingga menjadi lumbung padi di wilayah ini.”
Baca Juga: Inspirasi Gaya Rambut Gen Z Paling Populer yang Wajib Dicoba
Konsistensi produksi merupakan poin penting dalam menjaga ketahanan pangan di tengah fluktuasi harga dan potensi perubahan iklim.
Dengan adanya inovasi seperti padi apung, petani lokal memiliki ketahanan yang lebih tinggi dalam menghadapi musim ekstrem maupun keterbatasan lahan.
Selain itu, pendampingan dari OJK mengenai akses pembiayaan memberikan dampak nyata bagi penguatan ekonomi petani.
Program literasi keuangan, fasilitasi kredit usaha, hingga pendampingan bisnis menjadikan sektor pertanian lebih berdaya saing.