nasional

161 Jenazah Terverifikasi! Polda Sumbar Maksimalkan Identifikasi Korban Banjir dan Longsor

Rabu, 3 Desember 2025 | 17:00 WIB
Polda Sumbar percepat identifikasi korban banjir dan longsor, keluarga diminta segera menyerahkan data antemortem. (Foto: TBN Polri)

ESENSI.TV, SUMBAR - Hujan deras dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat setempat.

Selain upaya evakuasi dan penanganan darurat, proses identifikasi korban menjadi pekerjaan utama bagi pihak berwenang agar keluarga korban dapat menerima kepastian.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sumbar bekerja tanpa henti untuk memastikan setiap jenazah diidentifikasi secara akurat, meskipun tantangan di lapangan cukup kompleks.

Baca Juga: Cara Gen Z Menjaga Pola Hidup Sehat Meski Sering Begadang

Dalam konferensi pers yang digelar di Aula RS Bhayangkara Tingkat III Padang baru-baru ini, Polda Sumbar memberikan update terkini terkait proses identifikasi dan penanganan jenazah korban bencana.

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kabid Humas Polda Sumbar, Kabid Dokkes Polda Sumbar, Karumkit Bhayangkara, serta sejumlah wartawan dari berbagai media untuk memastikan informasi yang disampaikan terbuka dan transparan.

AKBP dr. Faizal, Kabid Dokkes Polda Sumbar, menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat 193 korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor.

Dari jumlah tersebut, 161 jenazah sudah berhasil diidentifikasi, sementara 32 jenazah lainnya masih dalam proses, termasuk 25 jenazah yang berada di RS Bhayangkara Padang.

Ia menambahkan bahwa dari 58 kantong jenazah yang diterima sejak 27 November 2025, 33 jenazah sudah teridentifikasi melalui data primer maupun sekunder dan telah dikembalikan kepada keluarga, sedangkan 25 lainnya masih menunggu kecocokan data.

Baca Juga: Mengeksplorasi Curug Ngebul, Surga Alam Bertirai Kabut di Pegunungan Cianjur

Karumkit Bhayangkara TK III Padang, Kompol dr. Hari Andromeda, Sp.J, menekankan bahwa kelengkapan data dari keluarga korban menjadi kunci keberhasilan proses identifikasi.

Ia mengimbau warga yang kehilangan anggota keluarga agar segera mengunjungi posko antemortem di RS Bhayangkara Padang.

“Semakin cepat data pembanding masuk, semakin cepat proses identifikasi dapat selesai,” ujar Kompol dr. Hari.

Ia menambahkan, sebagian besar jenazah yang sulit dikenali adalah anak-anak, karena kehilangan orang tua atau kerabat yang dapat memberikan data pembanding.

Halaman:

Tags

Terkini