ESENSI.TV, JAKARTA - Di tengah dinamika geopolitik kawasan yang semakin kompleks, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menegaskan arah diplomasi luar negerinya yang proaktif dan strategis.
Pada Selasa, 11 November 2025, Presiden Prabowo bertolak menuju Sydney, Australia, untuk melakukan kunjungan kenegaraan singkat selama satu hari.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan Australia, dua negara yang memiliki peran sentral di kawasan Indo-Pasifik.
Pesawat kepresidenan lepas landas dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 11.55 WIB, menuju Bandar Udara Sydney Kingsford Smith.
Baca Juga: Empati Digital, Cara Gen Z Mengubah Kepedulian Jadi Gaya Hidup
Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang turut serta dalam rombongan terbatas.
Agenda Padat dalam Sehari
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa kunjungan kenegaraan singkat tersebut memiliki sejumlah agenda penting dan padat.
Setibanya di Sydney, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, yang akan menjadi pertemuan kunci dalam membahas arah hubungan bilateral ke depan.
Selain itu, Presiden juga akan menghadiri upacara kenegaraan resmi yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Australia, Sam Mostyn.
Baca Juga: BNN Amankan 1.259 Orang dalam Operasi Serentak, Sita Lebih dari 100 Kg Sabu di 53 Titik
Agenda kenegaraan ini menjadi simbol penghormatan tinggi dari pemerintah Australia terhadap Indonesia, sekaligus penegasan hubungan diplomatik yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade.
Fokus pada Perdagangan, Investasi, dan Pendidikan
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo juga akan menghadiri sejumlah pertemuan tematik yang menyoroti kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan, investasi, pendidikan, dan kemitraan industri.