Kedua negara diharapkan dapat memperluas akses pasar dan memperkuat rantai pasok di kawasan, terutama di sektor energi hijau, teknologi pertanian, serta industri pertahanan,vbidang yang selama ini menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo.
Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa Indonesia melihat Australia bukan hanya sebagai mitra ekonomi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional, terutama di tengah meningkatnya tantangan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga: Robertson Akui Liverpool dalam Krisis: Kami Harus Mulai Mengumpulkan Poin
Kunjungan Balasan yang Sarat Makna Diplomatik
Seskab Teddy menambahkan bahwa kunjungan ke Sydney ini juga merupakan balasan atas kunjungan Perdana Menteri Anthony Albanese ke Jakarta pada Mei lalu, tepat sehari setelah ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia.
“Pertemuan ini menjadi wujud komitmen kedua pemimpin untuk menjaga kesinambungan hubungan yang saling menghormati, saling menguntungkan, dan berorientasi pada masa depan,” ujar Teddy dalam keterangan tertulis.
Australia merupakan salah satu mitra penting Indonesia dalam kerangka Comprehensive Strategic Partnership (CSP) yang disepakati sejak 2018.
Melalui kunjungan ini, diharapkan kedua negara dapat memperbarui komitmen dalam bidang keamanan maritim, pendidikan vokasi, serta pertukaran pemuda dan budaya.***(LL)
Artikel Terkait
Instruksi Tegas Presiden! Prabowo Perintahkan Gunung Sampah di 34 Kota Disulap Jadi Listrik dalam Dua Tahun
Prabowo di APEC 2025, AI Jadi Senjata Indonesia Lawan Kemiskinan dan Wujudkan Swasembada Pangan
Presiden Prabowo Luncurkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Angkutan Gratis untuk Barang Dagangan
Prabowo Setujui Anggaran Rp5 Triliun, 30 Rangkaian KRL Baru Siap Kurangi Kepadatan Penumpang
Teladani Semangat Juang, Presiden Prabowo Tetapkan Sepuluh Tokoh sebagai Pahlawan Nasional 2025