ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, menegaskan bahwa prioritas utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penggunaan anggaran harus difokuskan pada penanganan banjir dan kemacetan.
Menurutnya, kedua masalah tersebut merupakan isu mendasar yang langsung berdampak pada kesejahteraan dan produktivitas warga ibu kota.
Dalam keterangannya, Judistira mengatakan bahwa kebijakan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan kebutuhan utama masyarakat.
Baca Juga: Kemenangan Bersejarah! Zohran Mamdani Jadi Muslim Pertama yang Menjadi Wali Kota New York
“DKI Jakarta memiliki anggaran prioritas, yakni penanganan banjir, kemacetan, serta persoalan sosial seperti pendidikan dan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Ia menilai bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan setelah pemangkasan DBH harus tetap mempertahankan program-program vital tersebut.
Menurutnya, Pemprov DKI bersama DPRD perlu melakukan penyisiran terhadap anggaran yang kurang produktif agar dana yang tersedia dapat digunakan secara maksimal untuk kepentingan publik.
Judistira menjelaskan bahwa kondisi geografis Jakarta yang rawan banjir memerlukan perhatian serius. Selain itu, kemacetan yang terjadi setiap hari berdampak besar pada sektor ekonomi.
Karena itu, setiap perencanaan anggaran harus diarahkan untuk memperbaiki sistem drainase, memperluas ruang hijau, serta memperkuat sistem transportasi publik.
Penurunan APBD DKI Jakarta dari sekitar Rp95 triliun menjadi Rp79 triliun akibat pemangkasan DBH mendorong perlunya kebijakan yang lebih selektif.
“Efisiensi boleh dilakukan, tetapi jangan sampai memotong program yang menyentuh kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.
Dengan menempatkan sektor penanggulangan banjir dan kemacetan sebagai prioritas utama, Judistira optimistis bahwa DKI Jakarta masih dapat menjaga stabilitas pembangunan meski anggaran mengalami penurunan.
Baginya, kunci keberhasilan terletak pada pengelolaan keuangan yang transparan, efisien, dan berorientasi pada hasil nyata.***(LL)