ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun menyoroti potensi risiko substitusi produk ekspor Indonesia oleh negara pesaing di pasar Amerika Serikat.
Ia memperingatkan bahwa kerja sama perdagangan RI-AS harus disertai dengan strategi antisipatif agar tak hanya menguntungkan di awal.
Hal ini disampaikan dalam rapat kerja Komisi XI DPR yang membahas implikasi ekonomi dari pembukaan akses dagang antara kedua negara.
Baca Juga: Kanada Jatuhkan Bantuan Udara ke Gaza, Kecam Tindakan Israel yang Halangi Distribusi
Kekhawatiran Misbakhun Soal Ketahanan Produk Ekspor RI
Misbakhun menilai bahwa pasar Amerika sangat kompetitif, dan setiap pelonggaran tarif bisa memicu masuknya produk serupa dari negara lain.
Menurutnya, Indonesia harus waspada terhadap strategi dumping maupun kehadiran negara lain yang menawarkan produk serupa dengan harga lebih murah.
Ia mencontohkan komoditas karet dan tekstil sebagai sektor yang sangat rentan tergeser oleh negara seperti Vietnam, Bangladesh, atau Meksiko.
Misbakhun menekankan pentingnya menjaga kualitas dan nilai tambah produk ekspor agar tetap kompetitif dan tidak mudah disubstitusi.
Baca Juga: Duel Sengit di Anfield, The Reds Tumbangkan Athletic Club Lewat Aksi Gakpo dan Salah
Ia juga meminta pemerintah memperkuat sistem logistik dan efisiensi produksi agar ongkos kirim tidak membebani daya saing.
Menurut Misbakhun, Indonesia harus cermat membaca pola permintaan konsumen Amerika, terutama soal tren keberlanjutan dan sertifikasi lingkungan.
Ia juga mendesak kementerian perdagangan dan industri untuk segera menyusun strategi branding nasional terhadap produk ekspor unggulan.
Tanpa diferensiasi yang jelas, ujar Misbakhun, produk Indonesia mudah tenggelam di antara banjir barang impor dari negara mitra AS lainnya.