Ia mendesak kementerian terkait untuk merancang peta jalan pengembangan SDM berbasis industri prioritas, seperti petrokimia, logistik, dan manufaktur hijau.
Baca Juga: Menikmati Glamping Alam Liar di Jawa Jiwa G Land, Banyuwangi, Menginap Dekat Rusa dan Merak
Misbakhun menyebutkan, bonus demografi bisa berubah jadi bencana bila negara gagal membekali penduduk usia produktif dengan keterampilan unggul.
Ia juga meminta pemerintah mempercepat integrasi data ketenagakerjaan agar program pelatihan tidak tumpang tindih dan lebih tepat sasaran.
Dengan daya saing SDM yang tinggi, Misbakhun optimistis Indonesia mampu menjaga neraca dagang yang sehat dalam kemitraan strategis RI-AS.
Dia menilai bahwa kerja sama perdagangan hanya akan membawa manfaat jangka panjang bila dibarengi kesiapan internal di sektor SDM.***(LL)