ESENSI.TV, SULUT - Kota Manado kembali dilanda banjir hebat pada Jumat (21/3/2025), menyebabkan banyak wilayah tergenang air.
Hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga malam hari membuat sejumlah sungai meluap, merendam pemukiman warga di beberapa kelurahan.
Dua wilayah yang terdampak cukup parah adalah Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, dan Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken.
Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai lebih dari 1 meter, memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: IHSG Anjlok Tajam, BPI Danantara Jadi Harapan Baru Ekonomi Nasional
Banjir ini menyebabkan aktivitas warga lumpuh total. Banyak rumah terendam, akses jalan terputus, dan sebagian warga terjebak di dalam rumah.
Kondisi ini mendorong Polda Sulawesi Utara (Sulut) bergerak cepat mengerahkan 30 personel Ditsamapta yang dilengkapi dengan peralatan SAR.
Tim dikerahkan sejak Jumat malam hingga Sabtu (22/3/2025) dini hari untuk mengevakuasi warga yang terdampak dan memberikan bantuan darurat.
Dalam operasi penyelamatan ini, Kabid Humas Polda Sulut AKBP Alamsyah P. Hasibuan menjelaskan bahwa personel Ditsamapta langsung melakukan serangkaian tindakan tanggap darurat di lokasi banjir.
Baca Juga: UNICEF Alami Krisis Pendanaan, Ribuan Anak di Ethiopia dan Nigeria Terancam Kelaparan
Salah satu upaya pertama yang dilakukan adalah mendirikan tenda darurat di Kelurahan Mahawu sebagai tempat perlindungan sementara bagi warga yang rumahnya sudah tidak bisa ditinggali.
Wadir Samapta memimpin langsung proses pendirian tenda tersebut.
Selain mendirikan tenda, tim juga bergerak menyusuri wilayah yang terdampak banjir untuk mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman.
Proses evakuasi di Kelurahan Bailang dilakukan dengan menggunakan perahu karet karena tingginya air membuat jalur darat tidak bisa diakses.