Baca Juga: Konflik Kongo Timur Memburuk, Merenggut Nyawa Anak-anak dan Warga Terjebak dalam Ketakutan
Salah satu bentuknya adalah pengembangan produk berbasis mangrove dan kelautan yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
"Saya berharap ini bisa menjadi awal dari gerakan yang lebih besar. Langkah kecil ini, jika dilakukan secara terus-menerus, akan membawa perubahan besar bagi Indonesia," tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, Gus Ipul juga memberikan penghormatan kepada salah satu peserta dari kelompok nelayan Segara Guna, Batu Lumbang, Made Kompyong, dengan memakaikan sepatu boot kepadanya.
Kompyong bersama 42 nelayan lainnya ikut berpartisipasi aktif dalam aksi bersih-bersih sungai ini.
Baca Juga: 10 Soft Skill Wajib untuk Gen Z agar Sukses Berkarier di Industri Teknologi
Antusiasme warga dari berbagai wilayah seperti Pemogan, Pedungan, dan Dauh Puri sangat tinggi.
Mereka bekerja sama dengan tim Sampah Watch selama dua jam untuk memastikan area sungai bebas dari sampah tambahan.
Tak hanya memberikan arahan, Mensos Gus Ipul juga turun langsung menyusuri daerah aliran sungai, didampingi Sekjen Kemensos Robben Rico, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, serta kepala desa adat setempat.
Ia berjalan kaki lebih dari dua kilometer, melewati hutan mangrove hingga permukiman warga.
Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Bukit Pulisan: Pesona Alam Tersembunyi di Likupang
Di sepanjang perjalanan, ia berdialog dengan warga dan mengajak mereka untuk tidak membuang sampah ke sungai.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk bergerak bersama menjaga lingkungan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita semua," ungkapnya.
Gus Ipul menilai bahwa dari segi regulasi maupun sarana pendukung kebersihan, Denpasar sudah cukup memadai.
Namun, tantangan utamanya adalah meningkatkan kepedulian masyarakat.