Karena Indonesia tidak membuka keran impor, harga beras di pasar internasional pun ikut bergerak turun.
“Memang banyak yang bilang beras Thailand dan Vietnam murah. Kenapa murah? Karena Indonesia tidak impor. Bahkan ada pemimpin negara lain yang meminta Presiden Prabowo agar Indonesia mau impor sedikit. Tapi kami sampaikan stok kita cukup dan diperkirakan akhir tahun berada di posisi tertinggi,” jelasnya.
Baca Juga: Judistira Tegaskan Komisi D Akan Tinjau Sengketa Lahan Pramuka Rawasari
Lebih jauh, Amran mengungkapkan bahwa masuknya beras ilegal tersebut bukan insiden spontan, melainkan diduga sudah dirancang sebelumnya.
“Rapatnya dilakukan di Jakarta. Mereka minta rapat dan rakor meski belum ada persetujuan. Kami cek ke Dirjen dan Deputi, risalahnya menolak, tetapi praktiknya tetap dilakukan,” ungkapnya.
Mentan menegaskan seluruh barang bukti sudah diamankan dan tidak akan dilepas ke peredaran.
Penindakan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi impor ilegal yang berpotensi mengacaukan stabilitas pangan nasional.
“Kami berterima kasih kepada seluruh tim yang bergerak cepat. Semua sepakat, beras ilegal itu tidak boleh keluar dari Sabang,” pungkasnya.***(LL)
Artikel Terkait
Komisi IV Minta Mentan Kaji Kembali Peraturan Tata Kelola Perunggasan
Jadi Tersangka Kasus Pemerasan eks Mentan, Firli Bahuri Ajukan Praperadilan
Mentan Bertemu dengan 20.000 Petani dan Penyuluh Pertanian se-Sumut, Ada Apa?
Mantan Mentan SYL Kucurkan Rp3,9 M untuk Febri Diansyah Dampingi Proses Hukum
Mentan Amran Sulaiman Gaungkan Gerakan Bersih-Bersih, Ajak Pengusaha Mitra Berkomitmen Lawan Korupsi di Kementan