Polri Ungkap Fakta Keaslian Ijazah Jokowi Setelah Penyelidikan Dugaan Pemalsuan Dilakukan

ESENSI.TV, JAKARTA - Polemik soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo yang sempat ramai diperbincangkan publik akhirnya dijawab melalui hasil penyelidikan resmi Kepolisian Republik Indonesia.

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menyatakan bahwa tidak ditemukan unsur pemalsuan dalam dokumen ijazah Sarjana Kehutanan milik Presiden ke-7 RI itu.

Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Dittipidum Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro belum lama ini. 

Baca Juga: Perangi Pencemaran, Judistira Minta Perda Air Limbah Disosialisasikan ke Masyarakat dan Swasta

Ia menjelaskan bahwa tim penyidik telah memperoleh ijazah asli Presiden Jokowi dari Universitas Gadjah Mada dan membandingkannya secara teknis di laboratorium dengan tiga ijazah pembanding dari rekan seangkatan.

Uji laboratorium menunjukkan bahwa bahan kertas, teknik cetak, tinta, tanda tangan, hingga stempel semuanya identik dan sesuai dengan dokumen resmi UGM.

Dengan temuan itu, penyidik memastikan bahwa ijazah tersebut sah secara hukum dan tidak ada pelanggaran pidana dalam proses kepemilikannya.

Baca Juga: Tips Booking Penginapan Murah Tapi Nyaman Saat Liburan ke Tempat Wisata Favorit

"Hasil uji menunjukkan bahwa dokumen asli tersebut identik secara fisik dan teknis dengan ijazah pembanding, mulai dari bahan kertas, teknik cetak, tinta, tanda tangan, hingga cap stempel,” tegas Djuhandhani, dikutip pada Jumat, 23 Mei 2025.

Presiden Jokowi sendiri telah diperiksa dalam rangka klarifikasi dan mengaku menjawab 22 pertanyaan dari penyidik seputar riwayat pendidikannya dari SD hingga universitas.

Laporan dugaan pemalsuan ijazah ini bermula dari Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Egi Sudjana, yang diajukan pada 9 Desember 2024.

Baca Juga: 10 WNI Berhasil Dievakuasi dari Yaman Utara oleh Pemerintah RI

Laporan tersebut kemudian diterima Bareskrim sebagai Laporan Informasi pada 9 April 2025 dengan nomor LI/39/IV/RES.1.24./2025.

Djuhandhani berharap hasil penyelidikan ini dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang dan memberi kejelasan kepada publik.