humaniora

Benarkah Rutin Makan Yogurt Bisa Cegah Kanker Usus? Ini Kata Peneliti

Minggu, 13 April 2025 | 09:46 WIB
Semangkuk yogurt yang dikenal kaya probiotik untuk kesehatan usus.(Foto: Freepik)

ESENSI.TV, KESEHATAN - Siapa sangka, camilan sehat seperti yogurt ternyata bisa memberi perlindungan terhadap salah satu penyakit mematikan. 

Tak hanya dikenal baik untuk pencernaan, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa mengonsumsi yogurt secara rutin mungkin dapat menurunkan risiko kanker usus besar.

Khususnya jenis kanker yang lebih sulit dideteksi dan berpotensi mematikan.

Baca Juga: Gagal Menang Lawan Brentford di Emirates, Peluang Arsenal Raih Gelar Juara Liga Inggris Makin Menipis

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Gut Microbes dan menyoroti hubungan antara konsumsi yogurt dengan penurunan risiko kanker kolorektal proksimal, yaitu kanker yang muncul di sisi kanan usus besar. 

Dibandingkan dengan jenis kanker kolorektal distal yang terjadi di sisi kiri usus, kanker proksimal umumnya lebih berbahaya dan sulit ditangani.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 150 ribu partisipan yang diikuti sejak tahun 1970-an hingga 1980-an. 

Mereka mencermati kebiasaan makan peserta, terutama seputar konsumsi yogurt, dan menghubungkannya dengan data medis serta sampel jaringan untuk mengidentifikasi kasus kanker usus besar.

Baca Juga: Gaji hingga Rp6 Juta! Disdikbud Kaltim Buka Lowongan Tenaga Ahli Perencanaan, Berikut Ketentuannya

Hasilnya cukup menarik. Mereka yang rutin mengonsumsi dua atau lebih porsi yogurt setiap minggu menunjukkan tingkat risiko kanker kolorektal proksimal yang lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsinya sama sekali.

Menurut ahli gastroenterologi Peyton Berookim, yogurt adalah sumber probiotik yang bisa memengaruhi kondisi mikrobioma usus secara langsung. 

Mikrobioma yang sehat dan seimbang diketahui dapat menurunkan risiko peradangan dan kondisi disbiosis, dua faktor yang berperan penting dalam perkembangan kanker usus besar.

Baca Juga: Jangan Panik Dulu! Ini Alasan Air Menetes dari Kolong Mobil dan Cara Mengatasinya

Meski demikian, para peneliti mengingatkan bahwa studi ini masih tergolong awal dan belum cukup kuat untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan medis. 

Halaman:

Tags

Terkini