ESENSI.TV, KESEHATAN - Bagi para pecinta kucing, bermain dan berinteraksi dengan hewan menggemaskan ini memang menyenangkan.
Namun, ada hal penting yang perlu diwaspadai, yakni cakaran atau gigitan kucing tidak hanya meninggalkan luka, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.
Salah satu penyakit yang dapat ditularkan melalui cakaran atau gigitan kucing adalah cat scratch disease (CSD), atau dikenal juga sebagai demam cakaran kucing.
CSD disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae, yang biasanya terdapat dalam air liur kucing. Bakteri ini dapat berpindah ke manusia melalui cakaran, gigitan, atau jilatan pada luka terbuka.
Anak kucing yang sering menggaruk dirinya sendiri lebih berpotensi membawa bakteri ini, terutama jika mereka terinfeksi kutu.
Gejala Awal
Gejala CSD biasanya muncul beberapa hari setelah terjadi cakaran atau gigitan.
Tanda pertama yang sering terlihat adalah benjolan merah atau lepuhan di area luka.
Benjolan ini mungkin tidak terasa sakit, tetapi dapat membentuk kerak atau bahkan berisi nanah.
Meski terlihat ringan, kondisi ini perlu diperhatikan agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Baca Juga: Panduan Praktis Mengemudi Mobil Manual, Dari Dasar hingga Teknik di Jalan Menanjak dan Menurun
Komplikasi Serius yang Mengancam
Meski jarang, infeksi akibat CSD dapat memicu komplikasi serius, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Artikel Terkait
Tegaskan Komitmen, Presiden Prabowo Tekankan Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas Anggaran 2025
Resmi dari Menkeu, Pemerintah Alokasikan Rp3,2 Triliun untuk Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam APBN 2025
Komitmen Pemerintah Tingkatkan Layanan Publik, Realisasi Anggaran Kesehatan 2024 TembusRp164,3 Triliun
Jangan Asal! Ini Manfaat dan Risiko Konsumsi Kelor untuk Kesehatan
Ketahui Manfaat Daun Kenikir untuk Kesehatan, Kaya Nutrisi dan Antioksidan