ESENSI.TV, JAKARTA - Dalam langkah inovatif untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang, PT KAI akan memulai uji coba gerbong khusus wanita pada layanan LRT Jabodebek.
Kebijakan ini dijadwalkan berlaku mulai Senin, 16 Desember 2024, dan diharapkan menjadi solusi nyata dalam menciptakan pengalaman transportasi yang lebih aman, terutama bagi penumpang wanita.
Mahendro Trang Bawono, Manajer Hubungan Masyarakat LRT Jabodebek, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan pengguna.
"Kami selalu mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pengguna. Penyediaan gerbong khusus wanita adalah wujud komitmen kami untuk menciptakan transportasi publik yang ramah dan bebas dari potensi gangguan," ujarnya, Rabu, 11 Desember 2024.
Baca Juga: Tegaskan Komitmen, Presiden Prabowo Tekankan Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas Anggaran 2025
Ia juga berharap inisiatif ini dapat membantu menciptakan rasa aman bagi para wanita yang menggunakan LRT.
"Langkah ini bertujuan memberikan rasa percaya diri lebih bagi wanita untuk bepergian, terutama di jam-jam sibuk, tanpa khawatir akan gangguan yang tidak diinginkan," tambah Mahendro.
Uji coba ini akan diterapkan pada jam-jam sibuk (peak hour), yaitu pagi hari pukul 06.00–09.00 WIB dan sore hingga malam pukul 16.00–20.00 WIB, pada hari kerja.
Kebijakan ini tidak berlaku saat akhir pekan maupun libur nasional. Gerbong khusus wanita akan ditempatkan di bagian paling belakang setiap rangkaian kereta, dan penerapannya meliputi semua rute perjalanan LRT Jabodebek, baik relasi Dukuh Atas BNI - Harjamukti maupun Dukuh Atas BNI - Jatimulya.
Baca Juga: Sindikat Judol Akurasi4D Dibongkar Polda Metro Jaya, Lima Pelaku Dibekuk di Banjarnegara
Untuk mendukung kelancaran implementasi, setiap stasiun akan dilengkapi dengan tanda visual yang jelas pada peron.
Selain itu, pengumuman berkala akan disampaikan untuk memastikan seluruh pengguna mengetahui keberadaan gerbong khusus tersebut.
Dengan kebijakan ini, PT KAI tidak hanya ingin menghadirkan kenyamanan, tetapi juga mengurangi risiko pelecehan seksual di ruang publik.
Diharapkan, gerbong khusus wanita ini dapat menjadi contoh bagi moda transportasi lain dalam meningkatkan kualitas layanan bagi penumpang wanita.