ESENSI.TV, NASIONAL - Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, terus menunjukkan kontribusinya yang luar biasa dalam membangun bangsa dan menjaga persatuan di tengah tantangan zaman.
Presiden Prabowo Subianto secara khusus menyoroti peran penting Muhammadiyah dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga pelayanan kesehatan, yang telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam acara Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Presiden mengapresiasi berbagai upaya Muhammadiyah selama lebih dari satu abad.
“Muhammadiyah telah memainkan peran besar dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Berdasarkan data terbaru, organisasi ini memiliki 167 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, 231 klinik, 5.345 sekolah dan madrasah, 440 pesantren, serta jaringan organisasi yang tersebar di dalam dan luar negeri,” ungkap Presiden Prabowo.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Resmi Buka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Ia juga menekankan bahwa kontribusi Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada dakwah, tetapi juga dalam membentuk jiwa kepemimpinan dan patriotisme di kalangan masyarakat.
Presiden menyoroti kiprah beberapa tokoh besar bangsa yang lahir dari lingkungan Muhammadiyah, seperti Presiden Soekarno, yang pernah menjadi bagian dari organisasi ini, hingga Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI pertama yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah di Purwokerto.
“Pengaruh Muhammadiyah melampaui aspek keagamaan; ia juga membentuk semangat kebangsaan dan cinta Tanah Air yang kuat,” tambahnya.
Baca Juga: Indonesia Raih Nol Kasus Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Sama Luar Biasa Semua Pihak
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah situasi global yang semakin tidak menentu.
Ia menyoroti sejumlah konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia sebagai pelajaran bagi Indonesia untuk tetap bersyukur dan waspada.
“Di tengah situasi dunia yang penuh gejolak, kita harus bersyukur bahwa negara kita masih aman. Masjid-masjid kita berdiri kokoh, kampus-kampus kita tetap utuh, dan pabrik-pabrik kita tidak hancur. Ini adalah anugerah yang harus kita jaga bersama,” ujar Presiden.
Presiden juga menegaskan bahwa sebagai negara yang kaya sumber daya alam, Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam mengelola kekayaan tersebut. Salah satu solusi yang digarisbawahi adalah langkah hilirisasi mineral untuk menciptakan nilai tambah.