Senin, 22 Desember 2025

Perhitungan e-PPGBM Dipercepat Sebagai Upaya Pemerintah Menangani Stunting pada Enak

Photo Author
- Minggu, 30 Juni 2024 | 22:45 WIB
Ilustrasi anak stunting
Ilustrasi anak stunting

ESENSI.TV, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berupaya mempercepat perhitungan Pencatatan Pelaporan Gizi Masyarakat berbasis elektronik (e-PPGBM) di seluruh wilayah untuk menangani stunting. Penggunaan aplikasi e-PPGBM ini dirancang untuk memantau status gizi masyarakat secara lebih efektif dan akurat, sehingga dapat menjadi dasar penyusunan program intervensi stunting yang tepat sasaran.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah distribusi alat antropometri standar ke posyandu dan puskesmas di seluruh Indonesia oleh Kementerian Kesehatan. Hingga tahun 2023, sekitar 300 ribu alat telah dibagikan untuk memastikan data yang dihasilkan lebih konsisten dan valid.

Implementasi e-PPGBM memungkinkan pemantauan gizi anak dilakukan secara real-time dan berbasis individu. Data yang dikumpulkan digunakan untuk melakukan intervensi, baik dalam bentuk pencegahan maupun penanganan stunting. Hal ini membantu pemerintah daerah, camat, dan kepala desa untuk menentukan sasaran yang berisiko stunting secara lebih efektif.

Baca Juga: Produk Unggulan Indonesia Mejeng di Filipina

Di Provinsi Lampung, misalnya, pemerintah daerah mengoptimalkan penggunaan e-PPGBM untuk mempercepat pendataan dan pemutakhiran data gizi masyarakat. Melalui orientasi dan pelatihan kepada tenaga pengelola gizi di kabupaten/kota, data yang dikumpulkan diharapkan lebih akurat dan dapat digunakan untuk tindakan intervensi yang lebih tepat.

Baca Juga: Kisah Anak SD Setinggi 2 Meter yang Dijadikan Aras Gading Muda Basket

Peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi juga menjadi fokus utama dalam penanganan stunting. Pemerintah menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang balita secara rutin untuk mencegah terjadinya gizi buruk. Dengan dukungan lintas sektor, organisasi profesi, dan pemerintah daerah, diharapkan upaya ini dapat menurunkan angka stunting secara signifikan di Indonesia.

Editor: Lala Lala

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X