Indonesia berencana untuk meningkatkan impor pakaian dan keramik sebagai bagian dari strategi ekonomi nasional pada tahun 2024. Langkah ini diambil dengan pertimbangan kebutuhan pasar domestik serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Kebijakan ini juga mencakup upaya untuk mengatur ulang tarif impor dan mempersiapkan kebijakan anti-dumping guna melindungi industri dalam negeri.
Baca Juga: Soal Pakaian Bekas Impor, Teten Masduki: Tidak Ada Lagi Kompromi
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa impor keramik dari China telah meningkat signifikan dan berpotensi mengancam industri keramik lokal yang sedang berkembang. Pemerintah telah memperpanjang fasilitas safeguard bagi industri keramik domestik dan sedang mempersiapkan kebijakan tambahan untuk membatasi impor keramik lebih lanjut. Ini termasuk pemberlakuan tarif impor yang lebih tinggi untuk mengurangi masuknya produk keramik asing yang murah.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju jika Pertumbuhan Ekonomi 6-8 Persen
Selain keramik, impor pakaian juga akan menjadi fokus pemerintah. Meskipun begitu, regulasi yang ketat akan diberlakukan untuk memastikan kualitas produk yang masuk serta untuk mendukung industri tekstil lokal. Importasi pakaian akan dibatasi melalui pelabuhan tertentu dan diatur secara ketat untuk mencegah masuknya produk yang merugikan produsen lokal.
Keputusan ini diambil sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin memperkuat industri dalam negeri sekaligus mengatasi defisit perdagangan. Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing industri lokal dan menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian pasar global.
Secara keseluruhan, rencana impor ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengelola perdagangan dan investasi, serta memastikan bahwa industri domestik tetap kompetitif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Artikel Terkait
Ini Cara Mencuci Pakaian di Musim Hujan agar Bebas Bau Apek
Pemerintah Indonesia Kirim 26,5 Ton Bantuan Makanan, Alkes dan Pakaian Untuk Palestina
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2024 Capai 5,11 Persen, Tertinggi Sejak 2015
Dorong Ekonomi Hijau, Kementerian Investasi Hibahkan Tiga Bus Listrik ke UGM