asal-usul

Teladan Gus Dur : Integritas Terhadap Nilai-Nilai Agama

Kamis, 7 September 2023 | 22:56 WIB
Abdurrahman Wahid

Seorang Gus Dur tak mungkin mempermainkan mekanisme hukum sampai di Mahkamah Agung untuk mendapatkan kejelasan hukum mengenai partainya, hanya demi rekayasa.



Seorang Pejuang Demokrasi


Gus Dur adalah pejuang demokrasi, yang setia dengan prinsip keadilan dan pembebasan.

Mereka yang percaya bahwa Bapak melakukan rekayasa konflik sampai memanfaatkan proses demokrasi hukum, sama saja percaya bahwa Gus Dur bukan pejuang demokrasi sejati.

Ia dianggap sama dengan mereka-mereka yang memanfaatkan hukum untuk kepentingan kekuasaan. Bagi saya, ini adalah penghinaan besar bagi perjuangan dan karakter Gus Dur.

Rekayasa macam mana yang membuat rombongan Cak Imin melakukan sujud syukur di Mahkamah Agung setelah pengumuman keputusan MA itu? Menyelenggarakan tumpengan di kantornya?

Sedemikian pentingnya bagi Gus Dur bersama Cak Imin membohongi rakyat dengan melakukan hal-hal itu, agar rakyat percaya ini konflik betulan padahal rekayasa?

Sekali lagi, itu sama saja dengan menyatakan Gus Dur bukan pemimpin rakyat.

Bagi saya, Bapak bukan itu semua. Dalam hal konflik dengan PKB Cak Imin, acuan saya hanya apa yang saya lihat dan saya dengar dari Bapak langsung.

Bukan apa kata dan analisis orang. Apalagi orang-orang yang punya track-record dan karakter yang tak bisa saya percayai.

Hanya karena ingin mendapatkan dukungan dari pecinta Gus Dur, tega sekali orang-orang ini menyebarkan narasi yang justru menghina karakter Gus Dur.

Mereka tega sekali menjual nama Gus Dur sedemikian rupa hanya untuk kepentingan kekuasaan sesaat yang tentu saja tak bisa dibawa mati.

Teladan Gus Dur


Padahal, sejatinya mudah mendapatkan dukungan pecinta Gus Dur. Kalau memang mengaku sebagai penerus Gus Dur, jalani saja apa yang selama ini diteladankan Gus Dur: integritas terhadap nilai-nilai dasar Gus Dur, demi umat.




  • Tunjukkan bahwa mereka berjuang berlandaskan prinsip Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Persaudaraan.

  • Tunjukkan bahwa mereka punya karakter Sederhana, Sikap Ksatrya, dan bertumpu pada Kearifan Tradisi.

  • Tunjukkan saja bahwa mereka memang tidak terlibat korupsi, bertindak demi rakyat.

  • Tunjukkan saja pembelaan kepada semua kaum minoritas yang akhir-akhir ini makin muram nasibnya di Indonesia. Itu cukup untuk mengambil hati rakyat.


Tak perlu klaim ini-itu, apalagi klaim yang justru menghina Bapak saya.

Sebagai seorang anak, saya sungguh-sungguh kecewa pada mereka, yang tega melakukannya dan tega untuk percaya bahwa masih banyak rakyat yang masih bodoh dan bisa dibohongi. Sesuatu yang jauh dari apa yang diajarkan Bapak saya sepanjang hidupnya.

 

Editor: Addinda Zen

Tags

Terkini

Komposer Era Barok, George Frideric Handel

Kamis, 25 Juli 2024 | 00:56 WIB

George Hackenschmidt Pelopor Binaraga Dunia

Selasa, 23 Juli 2024 | 22:31 WIB

Asalnya Televisi Dari Mana?, Ini Sejarahnya!

Senin, 22 Juli 2024 | 16:00 WIB

Arti Hari Lahir Pancasila Bagi Gen Z

Sabtu, 1 Juni 2024 | 06:01 WIB

Asal Muasalnya Telkomsel di Indonesia

Sabtu, 25 Mei 2024 | 20:03 WIB

Pentakosta Itu Hari Apa Sih?

Senin, 20 Mei 2024 | 09:00 WIB

Fakta Menarik Mengenai Bulan? Ini Dia

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:00 WIB

Jepang Terletak di Zona Gempa Paling Aktif di Dunia

Selasa, 2 Januari 2024 | 21:04 WIB