Ketika baut penahan tidak kencang, suara yang keluar sering bergetar atau berdentum, terutama saat motor digas tinggi.
Untuk motor injeksi, perubahan suara knalpot juga bisa menandakan sensor oksigen kotor yang mengacaukan campuran udara dan bahan bakar.
Pada kondisi seperti ini, suara bisa berubah lebih kasar dan tarikan motor terasa berat dibanding biasanya.
Pengendara juga harus waspada jika suara knalpot berubah setelah motor kehujanan atau melewati genangan air dalam.
Air yang masuk ke knalpot bisa menimbulkan bunyi “glup” atau “cekikikan” akibat gelembung udara terperangkap di dalam pipa buang.
Baca Juga: Cara Unik Gen Z Melupakan Masa Lalu dan Bangkit Menjadi Generasi yang Lebih Tangguh
Apabila tidak segera dikeringkan, kelembapan itu bisa menyebabkan karat dan mempercepat kerusakan pada bagian dalam knalpot.
Langkah awal pemeriksaan bisa dilakukan dengan menyalakan motor dan mendengarkan perubahan suara pada kondisi diam.
Jika suara terdengar halus, tidak bergetar, dan tidak ada hentakan, berarti sistem pembuangan masih berfungsi normal.
Namun bila terdengar bunyi keras, meletup, atau terasa bergetar tidak wajar, sebaiknya segera bawa motor ke bengkel.
Pemeriksaan rutin setiap tiga bulan sangat disarankan agar teknisi bisa membersihkan bagian peredam dan memastikan tidak ada kebocoran kecil.
Baca Juga: 7 Pantai Pasir Putih di Bali dengan Pesona Eksotis yang Bikin Terpukau
Selain itu, gunakan bahan bakar berkualitas baik agar pembakaran lebih sempurna dan tidak meninggalkan banyak kerak di dalam knalpot.
Menjaga kebersihan knalpot dari debu dan air hujan juga membantu memperpanjang usia komponen tersebut agar tetap bekerja optimal.
Kesimpulannya, membedakan suara knalpot normal dan bermasalah dapat dilakukan dengan memperhatikan kestabilan bunyi, getaran, serta performa mesin.