Suhu mesin harus tetap stabil agar tidak overheat di tengah perjalanan. Pastikan air radiator dalam kondisi penuh dan air di tangki reservoir berada pada batas yang direkomendasikan.
Jangan lupa periksa kondisi selang radiator, jika ada retakan atau gelembung udara, segera ganti untuk mencegah kebocoran yang bisa menyebabkan mesin kepanasan.
3. Cek Filter dan Selang Bahan Bakar
Pastikan selang bahan bakar tidak mengalami retakan atau kebocoran.
Kebocoran pada selang bahan bakar bisa memicu kebakaran mobil yang berbahaya.
Selain itu, filter bensin juga perlu diperiksa agar tidak tersumbat, sehingga suplai bahan bakar ke mesin tetap lancar selama perjalanan panjang.
Baca Juga: 60 Persen Pilkada Bermasalah, DPR Kritik Kinerja KPU dan Lembaga Pengawas Pemilu
4. Pastikan Kipas Pendingin Berfungsi Baik
Kipas pendingin berfungsi menjaga suhu mesin tetap stabil. Jika kipas digerakkan dengan belt, periksa kondisi belt tersebut.
Jika terlihat retak-retak atau kendur, segera ganti. Untuk kipas listrik, pastikan motornya masih bekerja dengan baik agar tidak ada gangguan pendinginan saat perjalanan.
5. Cek Timing Belt
Timing belt sebaiknya diganti setiap 50.000 km untuk menjaga performa mesin.
Jika mobil sudah menempuh jarak tersebut atau lebih, sebaiknya segera ganti sebelum mudik, meskipun belum menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Timing belt yang putus saat perjalanan bisa menyebabkan mesin mati mendadak.
Baca Juga: Sebelum Bertemu Trump di AS, Zelenskiy Temui PM Irlandia untuk Apresiasi Dukungan Eropa