ESENSI.TV, NASIONAL - Upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia terus digencarkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Salah satu strategi yang diterapkan adalah melalui graduasi Program Keluarga Harapan (PKH), yakni mengarahkan keluarga penerima manfaat (KPM) untuk menjadi lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menargetkan 3.310 KPM di Kabupaten Bogor dapat mencapai graduasi dan berdaya secara ekonomi.
Dalam acara Dialog Pilar-Pilar Sosial Kabupaten Bogor, Gus Ipul menegaskan bahwa pendamping PKH memiliki peran besar dalam keberhasilan program ini.
"Jika kita memiliki 331 pendamping PKH, maka masing-masing harus membantu setidaknya sepuluh KPM untuk lulus dari program. Dengan demikian, akan ada minimal 3.310 keluarga yang keluar dari kemiskinan dan menjadi lebih sejahtera," ujarnya, dikutip pada Senin, 10 Februari 2025.
Menurut Gus Ipul, KPM yang memiliki kondisi fisik sehat dan masih produktif seharusnya beralih ke program pemberdayaan agar dapat menjadi keluarga yang lebih mandiri.
Ia menekankan bahwa keberhasilan pendamping PKH dapat diukur dari seberapa banyak keluarga yang berhasil mencapai kemandirian ekonomi.
"Jika ada penerima PKH yang tetap menerima bantuan selama 10 hingga 15 tahun, maka itu bukan lagi program, melainkan sekadar menikmati bantuan tanpa ada perubahan," tegasnya.
Baca Juga: Harry Maguire Jadi Pahlawan, Manchester United Lolos Dramatis di Piala FA
Sebagai bagian dari upaya ini, Kemensos telah mengalokasikan Rp1,2 triliun per tahun untuk bantuan sosial di Kabupaten Bogor, yang disalurkan kepada 405.848 KPM.
Dana tersebut terdiri dari Rp867 miliar untuk Program Sembako dan Rp387 miliar untuk PKH, menjadikan keduanya sebagai program utama dalam menanggulangi kemiskinan di daerah tersebut.
Peran Pilar Sosial dalam Pengentasan Kemiskinan
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menyoroti peran penting pilar sosial, termasuk pendamping PKH, dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan.