Sementara itu, meskipun sebagian warga mengungsi, banyak yang memilih tetap bertahan di rumah mereka.
Hal ini karena rumah-rumah tersebut telah ditinggikan sehingga masih bisa ditempati meskipun terendam banjir.
Baca Juga: Targetkan Tiga Besar, Tim Sepak Bola Amputasi Indonesia Siap Tempur di Kejuaraan Asia 2025
Ribuan Warga Terdampak, Ratusan Mengungsi
Menurut data sementara, 3.133 kepala keluarga (KK) atau sekitar 12.870 jiwa terdampak banjir ini.
Dari jumlah tersebut, 126 warga terpaksa mengungsi ke Aula Desa Perampelan, Kecamatan Sayung.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban luka maupun korban jiwa akibat bencana ini.
Wilayah yang paling terdampak berada di Kecamatan Sayung dan Karangtengah, mencakup beberapa desa seperti Kalisari, Sayung, Loireng, Batu, Rejosari, Wonokerto, Wonoagung, dan Wonowoso.
Kondisi Terkini dan Penanganan
Hingga kini, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terus mengguyur Demak, menyebabkan beberapa akses jalan masih tergenang.
Baca Juga: Memahami Anak Gan Z, Berikut 5 Cara Efektif agar Orang Tua Lebih Dekat dengan Mereka
Jalan Demak-Semarang terendam dengan tinggi muka air sekitar 5 sentimeter, sementara di Kecamatan Sayung dan Karangtengah, genangan air mencapai 10-20 cm.
Di Desa Sayung, ketinggian air bahkan mencapai 100 cm, menjadikannya wilayah terdampak paling parah.
Sebagai langkah tanggap darurat, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Dinas Sosial, serta Taruna Siaga Bencana (Tagana) Demak telah diterjunkan ke lapangan untuk melakukan asesmen terhadap kondisi pengungsi dan mendistribusikan bantuan kepada kelompok rentan.
Plt. Direktur PSKBA Kemensos, Masryani Mansyur, menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau situasi guna memastikan kebutuhan masyarakat terdampak tetap terpenuhi.