ESENS.TV, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, menegaskan bahwa upaya perbaikan fasilitas RDF Rorotan harus dilakukan secara maksimal demi memastikan fungsi pengelolaan sampah di ibu kota berjalan optimal.
Menurutnya, RDF atau Refuse Derived Fuel merupakan salah satu program strategis yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang selama ini menampung sebagian besar sampah dari wilayah Jakarta.
Judistira menilai bahwa fasilitas RDF di Rorotan, Jakarta Utara, memiliki peran penting karena mampu mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif yang dapat digunakan industri, sehingga memberikan nilai tambah selain hanya menimbun sampah.
Baca Juga: Respon Pertamina Disebut Malas, Politisi PDIP ke Menkeu: Jangan Merasa Paling Hebat
Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan program RDF sangat bergantung pada keseriusan Pemprov dalam melakukan perawatan serta perbaikan ketika terjadi kendala teknis, sehingga pengelolaan sampah tidak terhambat.
Dorongan Perbaikan Menyeluruh
Dalam keterangannya, Judistira mendorong agar evaluasi menyeluruh dilakukan secara berkala untuk mengetahui kendala yang muncul di lapangan.
Hal ini penting agar potensi RDF Rorotan benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal dan konsisten.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah perlu melibatkan tenaga ahli dan pihak terkait dalam melakukan perbaikan maupun pemeliharaan fasilitas, karena teknologi RDF membutuhkan standar operasional khusus agar bisa bekerja optimal.
Baca Juga: Bahaya Radiasi Mengintai, Pemerintah Kerahkan Satgas untuk Dekontaminasi Cs 137 di Serang
Selain itu, ia berharap Pemprov dapat mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memastikan fasilitas RDF Rorotan selalu dalam kondisi prima.
Dengan begitu, pengolahan sampah di Jakarta dapat berjalan lebih berkelanjutan dan tidak lagi bergantung penuh pada TPST Bantargebang.
Harapan Pengurangan Beban Sampah
Judistira menambahkan, RDF Rorotan berpotensi besar menjadi salah satu solusi untuk mengurangi beban sampah di Jakarta yang jumlahnya mencapai ribuan ton setiap harinya.