ESENSI.TV, NASIONAL - Aksi peringatan Hari Buruh yang berlangsung di Semarang pada Kamis (1/5) berubah menjadi insiden menegangkan ketika seorang anggota intelijen polisi berpangkat Brigadir tertangkap oleh peserta aksi.
Peristiwa ini menjadi sorotan setelah video pria berbaju hitam yang mengaku sebagai anggota kepolisian beredar luas di media sosial.
Ia diseret masuk ke area kampus dan sempat disandera oleh sekelompok mahasiswa sebelum akhirnya dibebaskan lewat proses negosiasi yang cukup alot.
Baca Juga: Meluruskan Polemik Pengukuran dan Jumlah Kemiskinan di Indonesia: Perspektif BPS dan Bank Dunia
Dalam video tersebut, pria itu menyebut namanya Yanto dan mengaku berasal dari Satuan Intel dengan pangkat Brigadir.
Belakangan, Polda Jawa Tengah melalui Kabid Humas Kombes Pol Artanto, mengonfirmasi identitas pria itu sebagai EZ, anggota Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Jateng.
Ia berada di lokasi untuk menjalankan tugas pengamanan dengan metode intelijen, yaitu melakukan pemantauan dan pendeteksian dini terhadap potensi gangguan keamanan.
Insiden penangkapan anggota intel ini terjadi di tengah situasi aksi yang memanas.
Baca Juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Ramah Keluarga yang Aman dan Seru untuk Anak-anak
Demonstrasi yang awalnya berlangsung di depan Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Jawa Tengah itu berubah menjadi ricuh.
Polisi mengamankan sejumlah peserta yang terlibat dalam aksi pembakaran ban, pelemparan benda-benda keras, hingga perusakan fasilitas umum. Mereka yang diamankan berasal dari kelompok mahasiswa dan kelompok yang diduga anarko.
Negosiasi pembebasan EZ sempat mengalami kebuntuan, lantaran mahasiswa meminta barter dengan rekan-rekan mereka yang lebih dulu ditahan oleh aparat.
Namun setelah proses mediasi intensif, akhirnya EZ dibebaskan dalam keadaan selamat.
Baca Juga: Tips Memilih Jenis Ban Mobil dan Motor Sesuai Medan Jalan agar Kendaraan Tetap Stabil dan Nyaman