Senin, 22 Desember 2025

Longsor di Pegunungan Arfak Papua Barat, Empat Orang Meninggal

Photo Author
- Selasa, 28 Mei 2024 | 16:06 WIB
 Tim gabungan melakukan operasi pencarian pascalongsor di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Senin (27/5). (Foto : BPBD Pegunungan Arfak)
Tim gabungan melakukan operasi pencarian pascalongsor di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Senin (27/5). (Foto : BPBD Pegunungan Arfak)

EMPAT korban meninggal dunia dampak dari tanah longsor yang melanda Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat Minggu lalu (26/5). Dari lima korban, satu orang dinyatakan selamat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan, tim gabungan melanjutkan upaya pencarian korban hilang. Berdasarkan data per Senin (27/5) pukul 15.00 WIB, tim gabungan kembali menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia.

Dua korban longsor ditemukan di Distrik Minyambouw oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD dan instansi lainnya. Proses pencarian dilakukan penggalian dengan alat berat eksavator dilokasi longsor. "Dengan demikian, total korban tercatat empat orang meninggal dunia akibat kejadian ini," katanya dalam siaran pers.

Sementara itu, dilaporkan juga terdapat satu orang ditemukan selamat. Tim gabungan segera melakukan evakuasi dan membawa korban selamat ke Rumah Sakit Warmare untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Operasi pencarian juga telah dihentikan mengingat seluruh korban telah ditemukan.

Meski demikian, tim gabungan masih berada dilokasi guna melakukan upaya percepatan penanganan dan mengantisipasi adanya potensi longsor susulan. Merujuk prakiraan cuaca BMKG dua hari ke depan (30/5), wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.

Dia mengatakan, tanah longsor yang terjadi juga dilaporkan menyebabkan enam unit rumah mengalami rusak berat akibat tertimbun material longsor. Selain itu, longsor juga mengakibatkan terputusnya akses jalan di Kampung Mitiede.

Guna meminimalisir dampak cuaca ekstrem, masyarakat dan pemerintah setempat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Salah satunya melakukan pembersihan drainase dan saluran air di permukiman agar dilakukan secara berkala. Monitoring sungai dan pembersihan material sampah yang dapat menyumbat aliran agar dilakukan sesering mungkin untuk memaksimalkan daya tampung debit air sungai.

Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng sungai maupun tebing agar mengevakuasi diri secara mandiri sementara. Masyarakat juga diimbau untuk senantiasa memperbarui perkembangan informasi prakiraan cuaca dari BMKG maupun BPBD setempat untuk mendapatkan rekomendasi pencegahan dan kesiapsiagaan.

BNPB mengimbau kepada masyarakat agar selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari BMKG. Apabila terjadi perubahan cuaca secara signifikan, diharap kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat dapat mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.

Apabila terjadi hujan lebat hingga jarak pandang berkurang dari 100 meter dalam durasi tiga jam lebih, diharap agar masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman, khususnya bagi yang tinggal di daerah lereng tebing maupun bantaran sungai.

Editor: Nazarudin

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X