Senin, 22 Desember 2025

Pink Floyd: Puitis Nada dan Ruang Waktu

Photo Author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 20:15 WIB
Foto Band Pink Floyd/https://img2.storyblok.com/2400x0/filters:quality(85)/f/101652/850x360/0e09610844/pf2-1968-80-850x360.jpg
Foto Band Pink Floyd/https://img2.storyblok.com/2400x0/filters:quality(85)/f/101652/850x360/0e09610844/pf2-1968-80-850x360.jpg

Pink Floyd, ikon dalam dunia musik progresif, tidak hanya menciptakan lagu-lagu yang melegenda, tetapi juga merangkai pengalaman audio-visual yang mengubah cara kita mendengarkan dan memahami musik. Didirikan pada tahun 1965 di London. Pink Floyd awalnya terdiri dari Roger Waters, Richard Wright, Nick Mason, Syd Barrett, dan David Gilmour. Era awal mereka mencerminkan eksperimen dengan psychedelic rock dan memunculkan album debut, "The Piper at the Gates of Dawn" (1967), dengan sentuhan kreatif unik Syd Barrett.

Namun, ketika kesehatan mental Barrett memudar, Gilmour bergabung sebagai anggota penuh, membawa Pink Floyd menuju kesuksesan besar. Album konsep seperti "The Dark Side of the Moon" (1973) menggambarkan pergeseran mereka ke arah musik progresif yang eksperimental, menciptakan masterpiece yang mengguncang dunia musik.

Album "Wish You Were Here" (1975) menjadi monumen perasaan kehilangan dan refleksi atas kehancuran Barrett. Dengan lagu judul yang ikonik, Pink Floyd merangkai kisah puitis tentang kehampaan dan nostalgia. "Animals" (1977) menyajikan kritik sosial melalui alegori binatang, mengeksplorasi ketidaksetaraan dan kompleksitas manusia.

"The Wall" (1979) menjadi karya monumental yang menggambarkan tembok emosional dan fisik yang dibangun oleh Roger Waters. Album ini juga menginspirasi film musikal yang membawa cerita ke dalam dimensi visual. "The Final Cut" (1983) melanjutkan perjalanan puitis dengan penekanan pada pengaruh perang dan politik.

Perpisahan dan Kembalinya


Meskipun Roger Waters meninggalkan band pada tahun 1985, Pink Floyd terus berkarya dengan Gilmour, Mason, dan Wright. "A Momentary Lapse of Reason" (1987) menjadi tonggak kembalinya mereka. Album ini menandai era baru bagi Pink Floyd yang memasuki eksplorasi musik kontemporer dan era pasca-Waters.

Meskipun perjalanan Pink Floyd secara resmi berakhir pada tahun 1995 setelah perilisan "The Division Bell". Karya-karya mereka tetap menggetarkan dan mempengaruhi generasi musisi selanjutnya. Kehadiran mereka di Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 1996 dan penampilan spesial di Live 8 pada tahun 2005 menjadi momen-momen bersejarah.

Pink Floyd tidak hanya menciptakan musik; mereka membentuk pengalaman mendengarkan yang tak tertandingi. Dengan kepekaan terhadap lirik yang dalam, aransemen inovatif, dan eksplorasi konsep artistik, Pink Floyd adalah band yang tidak hanya berkarya dalam musik, tetapi juga merancang kisah-kisah audio-visual yang abadi. Warisan mereka sebagai pionir musik progresif terus mengalir seperti arus waktu, merayakan eksistensi mereka dalam ruang yang tak terbatas.

Editor: Achmat

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X