Senin, 22 Desember 2025

Pertempuran Okinawa: Kilat Dalam Badai Pasifik

Photo Author
- Senin, 25 Desember 2023 | 08:15 WIB
Foto ledakan dalam pertempuran Okinawa/https://asset.kompas.com/crops/6qYGrp0xIvzUu0Cq6dBxScj9lIw=/0x48:1920x1328/750x500/data/photo/2022/03/31/62451bc41ab9a.jpeg
Foto ledakan dalam pertempuran Okinawa/https://asset.kompas.com/crops/6qYGrp0xIvzUu0Cq6dBxScj9lIw=/0x48:1920x1328/750x500/data/photo/2022/03/31/62451bc41ab9a.jpeg

Pertempuran Okinawa, yang berlangsung dari 1 April hingga 22 Juni 1945, adalah salah satu konflik paling sengit dan menentukan dalam Teater Pasifik selama Perang Dunia II. Pertempuran ini melibatkan pasukan Amerika Serikat dan Sekutu melawan Jepang, dan memainkan peran penting dalam mengakhiri perang di Pasifik. Mari kita eksplorasi jatuhnya Okinawa dan dampaknya dalam kronologi yang dramatis.

Setelah melalui Pertempuran Iwo Jima, Sekutu melihat Okinawa sebagai langkah strategis menuju kepulauan utama Jepang. Dengan memiliki pangkalan di Okinawa, Sekutu akan mendapatkan basis untuk serangan udara lebih lanjut ke Jepang dan mendekati kemungkinan invasi darat ke daratan utama.

Pada 1 April 1945, serangan besar-besaran dimulai dengan pendaratan amfibi di pantai Okinawa. Lebih dari 180.000 pasukan Sekutu, yang sebagian besar terdiri dari personel Angkatan Darat Amerika Serikat dan Korps Marinir, mendarat di pulau tersebut. Ini adalah operasi amfibi terbesar dalam sejarah Perang Dunia II di Pasifik.

Pasukan Sekutu menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Jepang dan milisi rakyat Okinawa yang fanatik. Pertempuran ini melibatkan pertempuran darat yang keras, serangan bunuh diri Jepang yang dikenal sebagai kamikaze, dan pertempuran guerila di wilayah pegunungan dan gua-gua bawah tanah Okinawa.

Pertempuran Okinawa juga melihat penggunaan ekstensif kamikaze oleh Jepang. Serangan kamikaze ini menyebabkan kerugian besar pada armada Sekutu. Kapal-kapal perang dan kapal transportasi menjadi sasaran utama, menciptakan salah satu kampanye udara paling intens dalam sejarah perang.

Lebih dari 100.000 warga sipil Okinawa tewas selama pertempuran. Banyak yang menjadi korban serangan udara, pertempuran darat, atau bahkan bunuh diri massal di bawah instruksi militer Jepang untuk menghindari kehormatan yang dirusak oleh Sekutu.

Kemenangan Sekutu dan Harga yang Maha Besar


Meskipun berakhirnya pertempuran pada 22 Juni 1945 menandai kemenangan Sekutu, kampanye ini tidak datang tanpa harga yang mahal. Lebih dari 12.000 personel Amerika Serikat tewas, dan lebih dari 50.000 terluka. Di sisi Jepang, korban tewas diperkirakan mencapai lebih dari 100.000, termasuk warga sipil dan personel militer.

Jatuhnya Okinawa memengaruhi keputusan strategis Sekutu terkait dengan rencana invasi darat ke daratan utama Jepang. Dengan melihat tingginya tingkat perlawanan dan korban yang tinggi selama pertempuran ini. Membuat Sekutu menjadi semakin yakin bahwa invasi darat langsung ke Jepang akan menjadi konflik yang lebih mematikan dan mahal.

Pertempuran Okinawa adalah langkah terakhir sebelum Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, yang pada akhirnya memaksa Jepang menyerah dan mengakhiri Perang Dunia II.

Pertempuran Okinawa, meskipun mahal, menjadi titik balik yang menentukan dalam kampanye Sekutu di Teater Pasifik. memberikan gambaran yang jelas tentang harga yang harus dibayar.  Karena perang mengakibatkan jutaan nyawa melayang dan kehancuran.

#beritaviral
#faktamenarik

Editor: Agita Maheswari

Editor: Achmat

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X