Menjelang 2024 sejumlah partai politik semakin menunjukkan dirinya untuk bisa bertransformasi. Sebenarnya apa sih transformasi itu? Dan seperti apa sistem poltik Indonesia?
Transformasi atau perubahan politik menuju kepolitikan modern dikaji melalui Pemilu yang dalam hal ini ditempatkan sebagai langkah konsolidasi menuju kekuasaan dan demokrasi. Di samping juga dikaji melalui prasyarat budaya yang diperlukan untuk mengkonsolidasikan sistem politik yang demokratis.
Pengalaman empirik sangat diperlukan, dalam hal ini diambilkan dari pengalaman bangsa Indonesia, bangsa yang dikenal penduduknya memiliki basis religio politik keagamaan yang kuat. Dapat dilihat dari penjelasan seorang politikus Rizal Malarangeng.
Rizal Mallarangeng merupakan seorang politikus juga salah satu pengamat politik di Indonesia. Ia pernah berkiprah sebagai salah satu staf khusus Aburizal Bakrie yang saat itu menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) pada tahun 2004.
Menurut RM seorang pemimpin harus memiliki tiga prinsip penting dalam demokrasi masa depan. Seorang pemimpin yang harus memiliki transformasi serta trobosan yang dapat meningkatkan perbaikan bagi negara.
Tipe Politisi Harus Memiliki Tiga Prinsip Ini :
1. Keberanian Perbaikan
Dalam hal dapat memerangi perbudakan, yakni membebaskan hak hak perempuan. Melakukan kesetaraan pada perempuan, serta keberanian mendorong dalam hal perbaikan.
2. Kesabaran
Kesabaran dalam menerima kenyataan. Kenyataan terhadap apa saja yang akan datang pada saat menjadi seorang pemimpin.
3. Kearifan
Kearifan disini bermaksud untuk mengerti perbedaan. Perbedaan dalam menentukan mana yang lebih membutuhkan keberanian, juga mana yang membutuhkan kesabaran. Karena ketika seseorang hanya berani dalam melakukan berbagai hal, ia dapat meremehkan hal tersebut. Namun, jika seseorang hanya memiliki kesabaran saja, maka ia tidak berani membuat perubahan.
“If you are good leader, let you know where is doing first and where’s the second.” – Rizal Mallarangeng.
Bagaimana Dengan Putusan Sistem Pemilu Terbuka / Tertutup?
Dalam hal ini Rizal Mallarangeng positif terbuka, karena menurutnya dalam sistem pemilu terbuka, namun ia juga menegaskan bahwa konsekuensinya pada caleg harus memberikan eksistensinya agar di pilih dan masyarakat pun berebut Partai. Kalo tertutup maka ia menyayangkan untuk kampanye yang sudah di persiapkan.
“Kalau terbuka maka kita harus berebut partai politik. Kalau tertutup buat apa kampanye?” Kata Rizal dalam pertemuannya di Slipi Jakarta Barat.
MK Memutuskan Untuk Sistem Terbuka
Saat ditemui di Slipi, Jakarta Barat, Rizal juga sempat disinggung soal sistem Pemilu yang akan diputuskan MK hari ini. Beliau juga meminta masyarakat untuk tidak tergesa - gesa atas apapun yang akan diputuskan siang ini.
Editor : Firda Nursyafira / Nabila Tias Novrianda