Senin, 22 Desember 2025

50 Persen Penduduk Dunia Bakal Berkacamata

Photo Author
- Jumat, 13 Januari 2023 | 18:36 WIB
kacamata
kacamata

Sekitar 50 persen penduduk dunia diprediksi akan menggunakan kacamata karena zaman yang sudah serba digital.

"Saya bukan tidak suka dengan digital, saya suka era digital karena semua serba cepat, namun tetap harus diatasi dengan baik dengan koreksi kacamata," kata Nila Moeloek mantan Menkes RI.

Nila menyebutkan ada beberapa teknik tersendiri untuk mengatasi mata lelah dengan teknik 20-20-20. Di mana 20 menit yang dihabiskan untuk menatap layar, sehingga harus mengistirahatkan mata dengan melihat benda yang berjarak 20 kaki atau enam meter selama 20 detik.

"Kita harus melihat jauh untuk mata lepas melihat benda yang jauh, jadi kita harus mengistirahatkan mata kita," ungkapnya.

Diungkapkannya, kesehatan mata saat ini tengah dilirik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena kesehatan mata itu sangat penting untuk pencapaian SDGs dan menurunkan angka kemiskinan di dunia.

Nila menjelaskan pada data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013 sebanyak 6,9 persen kasus diabetes sedangkan tahun 2018 kasus diabetes mengalami peningkatan menjadi 8,5 persen.

"Indonesia menjadi negara yang tinggi dalam diabetes. Apa sih hubungannya dengan mata? di mana diabetes ini akan merusak retina karena pendarahan di dalam retina. Apa bisa disembuhkan? jawabnya tidak bisa dan menjadi buta permanen sehingga bukan seperti katarak," ungkapnya.

Menurut dia, perlu adanya pencegahan diabetes. Sebab peningkatan angka diabet di Indonesia akan berdampak pada kebutaan.

"Di mana orang buta tidak bisa berdiri sendiri, mereka memerlukan pendamping, sehingga ada dua orang yang tidak bekerja berapa kerugian negara dalam hal ini," katanya.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Prof. Muhammad Nuh mengaku senang Nila Moeloek akhirnya mau hadir ke Unusa untuk memberikan ilmunya kepada mahasiswa.

"Saya ingin mahasiswa kita bisa mengetahui bagaimana kesehatan mata bagi generasi Z di tengah era digitalisasi seperti saat ini," ujarnya.

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

Editor: Arti Sukma Lengkawati

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X