Infeksi ini bisa menyebar ke otak, mata, jantung, atau organ dalam lainnya. Anak-anak berusia 5-14 tahun juga lebih rentan terhadap komplikasi ini.
Kasus nyata yang terjadi di Amerika Serikat menunjukkan betapa berbahayanya CSD.
Seorang pria mengalami kehilangan sebagian penglihatannya setelah menderita demam berulang dan sakit kepala.
Pemeriksaan menunjukkan adanya pembengkakan di sekitar saraf optik akibat infeksi CSD.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa cakaran kucing tidak boleh dianggap sepele.
Baca Juga: Nottingham Forest Tampil Gemilang, Taklukkan Wolves 3-0 dan Samai Poin Arsenal
Faktor Risiko dan Pencegahan
Siapa pun yang berinteraksi dengan kucing berisiko tertular CSD, tetapi orang dengan sistem imun lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi serius.
Untuk mencegahnya, pastikan kucing Anda bebas dari kutu dengan perawatan rutin.
Selain itu, hindari kontak langsung antara luka terbuka dan air liur kucing, serta segera bersihkan luka jika terkena cakaran atau gigitan.
Mencintai hewan peliharaan adalah hal yang baik, tetapi menjaga kesehatan diri juga sama pentingnya.
Dengan memahami risiko dan langkah pencegahan, Anda tetap dapat menikmati waktu bersama kucing kesayangan tanpa khawatir.***(LL)