Senin, 22 Desember 2025

Parekraf Harus Berikan Knowledge Tourism Kepada Delegasi WWF 2024

Photo Author
- Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:01 WIB
Kemenparekraf didorong memberikan kesan mendalam pada 50 ribu delegasi World Water Forum (WWF) 2024, pada tahap knowledge tourism. Sehingga delegasi tersebut memahami budaya Bali yang sesungguhnya/IST
Kemenparekraf didorong memberikan kesan mendalam pada 50 ribu delegasi World Water Forum (WWF) 2024, pada tahap knowledge tourism. Sehingga delegasi tersebut memahami budaya Bali yang sesungguhnya/IST

Rencana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan kesan mendalam pada 50 ribu delegasi World Water Forum (WWF) 2024, didorong pada tahap knowledge tourism. Sehingga delegasi tersebut memahami budaya Bali yang sesungguhnya.

“Itu mengarah pada knowledge tourism,” ujar Pengamat Pariwisata Henky Hermantoro saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (10/05/2024).

Ia mengatakan, belum mengetahui secara detil kegiatan dan atraksi budaya yang akan disajikan Kemenparekraf kepada delegasi WWF 2024.

Namun hal terpenting adalah memberikan pengalaman mendalam tentang filosofi dari budaya Bali. Sehingga para delegasi memahami secara tepat budaya Bali yang mereka saksikan.

“Saya belum tahu persis acaranya. Namun menurut saya yang penting adalah memahami makna budaya Bali dalam memelihara, memanfatkan, dan melestarikan air dalam kehidupan mereka. Seperti filosofi Subak. Jadi tidak hanya sekedar ikut mandi atau melihat Subak-nya,” jelas Henky.

Hal Lazim


Sementara itu, Dosen Pariwisata Universitas Udayana, Dr. I Nyoman Sukma Arida mengatakan, upaya Kemenparekraf untuk memberi kesan mendalam pada delegasi WWF 2024 merupakan suatu hal lazim untuk dilakukan.

Apalagi, kata dia, dunia internasional telah mengetahui bahwa Indonesia memiliki ragam budaya yang sangat menarik dan berkelas global.

“Bisa saja memberi kesan mendalam. Karena Indonesia sudah berpengalaman sebagai host pertemuan-pertemuan besar,” kata dia.

Optimalkan Digitalisasi


Sedangkan Dosen Pascasarjana Institut Pariwisata Trisakti dan Adjunct Associate Professor James Cook University Australia, Hera Oktadiana meyakini, insan parekraf mampu memberikan kesan mendalam bagi delegasi WWF. Namun bila seluruh stakeholders pariwisata, termasuk masyarakat lokal berpadu dan berkolaborasi dengan baik untuk memberikan "personalised and memorable experience" bagi para delegasi.

"Tentunya dengan memperhatikan nilai-nilai budaya serta sustainability. Kuncinya adalah pada manusianya/SDM-nya," papar dia.

Selain itu, kata dia, faktor digital atau teknologi dapat digunakan juga dalam hal ini untuk membantu personalised experience. Misalnya sebelum, selama dan setelah acara WWF, delegasi mendapatkan akses informasi mengenai kegiatan dan aktifitas acara.

"Sehingga mereka selalu terkoneksi dengan event WWF ini," katanya lagi.

Berbagai Prosesi dan Atraksi


Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, memastikan siap memberi kesan mendalam bagi delegasi World Water Forum (WWF) ke-10. Berbagai atraksi dan kegiatan akan disuguhkan kepada lebih dari 50 ribu peserta World Water Forum yang hadir.

Forum ini akan berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024 mendatang. Sandi menyatakan WWF 2024 bukan sekadar even bertaraf internasional. Tetapi sarana promosi yang efektif untuk kekayaan sumber daya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

"Kami all out memberikan dukungan penuh guna menyukseskan World Water Forum. Insan pariwisata dan ekonomi kreatif siap memberikan yang terbaik agar para delegasi mendapatkan pengalaman pariwisata yang berkesan. Juga berkualitas dan berkelanjutan," ujar Sandi.

Rangkaian kegiatan antara lain prosesi Melukat yang dapat diikuti oleh para delegasi. Melukat atau Balinese Water Purification Ceremony merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.

Melalui kegiatan ini para delegasi diharapkan dapat menyelami proses Melukat. Yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X