Karbon Dioksida (CO₂): Meningkatkan pemanasan global karena jumlahnya yang tinggi akibat kendaraan.
Nitrogen Oksida (NOx): Menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi pada mata.
Hidrokarbon (HC): Terbentuk dari pembakaran tidak sempurna, berisi uap bahan bakar yang tidak terbakar dan keluar lewat knalpot.
Baca Juga: Loker Terbaru! PT Vale Indonesia Tbk Buka Kesempatan KP dan TA, Ini Jadwal dan Link Pendaftarannya
Dampak Emisi bagi Kesehatan
Emisi gas buang memiliki efek jangka panjang terhadap tubuh manusia, antara lain:
1. Bersifat karsinogenik: Kandungan seperti benzena dan timbal dalam gas buang bisa memicu kanker dan gangguan fungsi organ.
Benzena bisa mengganggu pembentukan sel darah merah, sementara timbal dapat memicu anemia dan menurunkan fungsi otak.
2. Merusak sistem pernapasan: Kandungan CO mengikat sel darah merah lebih cepat daripada oksigen, yang membuat kadar oksigen dalam darah menurun.
Ini bisa menyebabkan sesak napas hingga kerusakan otak. Partikel berbahaya juga bisa menyebabkan asma dan kanker paru-paru.
3. Mengganggu sistem peredaran darah: CO dan bahan kimia lain dalam gas buang bisa membuat darah lebih kental dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Baca Juga: Berani Bicara di Rapat, Ini Strategi Jitu untuk Gen Z Tampil Percaya Diri dan Profesional
Pentingnya Uji Emisi Mobil
Salah satu cara paling efektif untuk mengontrol emisi kendaraan adalah dengan melakukan uji emisi.
Ini adalah proses pengukuran kadar zat berbahaya dalam gas buang untuk mengetahui efisiensi pembakaran mesin mobil.