ESENSI.TV, OTOMOTIF - Banyak orang fokus merawat mesin, ban, dan kampas rem saat bicara soal keselamatan berkendara.
Namun, ada satu komponen penting yang sering terlupakan, yaitu minyak rem atau cairan rem.
Padahal, fungsinya sangat vital untuk memastikan sistem pengereman bekerja dengan maksimal.
Menariknya, banyak masyarakat masih keliru menyebutnya "minyak rem", padahal sebenarnya tidak mengandung unsur oli.
Baca Juga: Menikmati Keindahan Alam dari Ketinggian di Pantan Terong, Bukit Ikonik Takengon
Cairan rem ini berperan sebagai software dalam sistem pengereman, mendukung kerja komponen mekanis seperti kaliper, cakram, dan kampas rem.
Kenali Fungsi dan Cara Menjaga Reservoir Minyak Rem
Cairan rem disimpan dalam sebuah wadah bernama reservoir, biasanya terletak di ruang mesin kendaraan.
Penutup reservoir ini tidak boleh sembarangan dibuka, karena berpotensi memasukkan udara yang lembap ke dalam sistem.
Kelembaban tersebut bisa meningkatkan kadar air dalam cairan rem dan menurunkan titik didihnya.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Kecil yang Bikin Gen Z Lebih Bahagia dan Produktif Sepanjang Waktu
Jika titik didih turun, risiko vapor lock atau kegagalan rem saat suhu tinggi akan meningkat.
Oleh karena itu, penting untuk tidak menambah cairan rem secara sembarangan.
Jika levelnya berkurang, kemungkinan besar ada keausan pada kampas rem atau terjadi kebocoran.