Sebelumnya pada Kamis pagi, tambahan emas diraih dari cabang triathlon melalui trio Eva Desiana, Martina Ayu Pratiwi, dan Zahra Bulan Aprillian Putri.
Emas kembali datang dari nomor mixed team relay duathlon, menunjukkan konsistensi atlet di cabang ketahanan fisik yang menuntut latihan panjang dan disiplin tinggi.
Dua emas lainnya disumbangkan cabang panahan, melalui nomor women’s team compound dan women’s individual compound. Para srikandi panahan kembali membuktikan kualitas mereka, meski dalam beberapa tahun terakhir regenerasi atlet panahan kerap berjalan lambat akibat minimnya kompetisi berjenjang.
Baca Juga: Ketegangan dengan China Kian Memanas, AS Setujui Penjualan Senjata Rp174 Triliun ke Taiwan
Cabang perahu naga juga menyumbang dua emas dari nomor men small boat 200 meter dan mixed small boat 200 meter. Sementara itu, emas ke-79 datang dari modern pentathlon lewat Dea Salsabila, cabang yang nyaris tak pernah mendapat sorotan media arus utama.
Menpora Erick mengingatkan agar capaian ini tidak membuat semua pihak terlena, mengingat Asian Games 2026 sudah menanti. Pesan tersebut relevan, tetapi akan terasa hampa jika tidak diiringi perbaikan nyata dalam tata kelola olahraga nasional.
Tanpa evaluasi menyeluruh, prestasi atlet hanya akan terus dijadikan etalase pencitraan, sementara masalah struktural tetap diwariskan ke generasi berikutnya. SEA Games seharusnya bukan garis akhir, melainkan cermin jujur tentang apa yang masih perlu dibenahi.*** (LL)