Senin, 22 Desember 2025

Indonesia Tembus 80 Emas di SEA Games 2025, Menpora Ingatkan Hal Ini

Photo Author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 12:00 WIB
Menpora Erick Thohir ingatkan hal ini usai target 80 emas SEA Games 2025 berhasil diraih Indonesia. (Foto: Kemenpora)
Menpora Erick Thohir ingatkan hal ini usai target 80 emas SEA Games 2025 berhasil diraih Indonesia. (Foto: Kemenpora)

ESENSI.TV, INDONESIA - Capaian 80 medali emas Indonesia di SEA Games 2025 Thailand memang patut dicatat sebagai prestasi penting.

Namun di balik angka tersebut, keberhasilan ini sejatinya lahir dari kerja keras atlet di lapangan, bukan semata hasil sistem olahraga yang sudah sepenuhnya mapan dan bebas masalah.

Prestasi ini seharusnya menjadi momentum evaluasi, bukan sekadar bahan klaim keberhasilan.

Baca Juga: Menikmati Liburan Santai di Kepulauan Kei, Permata Tersembunyi Maluku Tenggara

Target 80 emas resmi terpenuhi pada Kamis (18/12) petang, setelah tim putri kabaddi Indonesia memastikan kemenangan tipis 24–23 atas Malaysia di nomor women three stars finals.

Tim yang diperkuat Ni Komang Tri Meiyoni, Yuni Amirta, Ni Luh Happy Restia, Oktavia Riska Della, dan Ni Kadek Ari Wartini tampil penuh determinasi hingga naik ke podium tertinggi, sekaligus mengunci emas ke-80 bagi kontingen Merah Putih.

Kemenangan dramatis tersebut menegaskan bahwa banyak cabang non-unggulan justru menjadi penyelamat target nasional.

Baca Juga: Judistira Tegaskan Strategi Efektif Peremajaan Armada Sampah Jakarta

Ironisnya, cabang-cabang seperti ini kerap luput dari perhatian publik dan minim sorotan dalam pembinaan jangka panjang, kecuali saat berhasil menyumbang medali.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir, menyampaikan rasa syukur atas tercapainya target tersebut dan menyebut para atlet telah menunjukkan semangat juang luar biasa.

Ia juga menekankan posisi Indonesia yang bertahan di peringkat dua klasemen perolehan medali, sebuah capaian yang disebut sebagai catatan sejarah baru di luar status tuan rumah.

Namun, pernyataan tersebut tidak bisa menutup fakta bahwa keberhasilan atlet sering kali dicapai di tengah keterbatasan.

Baca Juga: Kesempatan Emas Berkarier di IKN, PT Bina Karya Persero Buka Banyak Lowongan hingga Januari

Masalah klasik seperti ketimpangan fasilitas, pembinaan yang tidak merata antar daerah, hingga kesejahteraan atlet yang belum sepenuhnya terjamin masih menjadi pekerjaan rumah besar yang jarang dibahas saat euforia kemenangan menguat.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: kemenpora.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X