MENTERI Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata.
Menhan Prabowo menyatakan Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan bantuan ke Gaza dan jika diperlukan dan diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
Pernyataan ini diucapkan Prabowo Subianto saat menjadi pembicara dalam sesi Special Address pada forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Singapura, dikutip dari laman Kemhan, Sabtu (1/6).
Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan prajurit TNI siap melaksanakan operasi perdamaian di bawah PBB, di manapun jika sudah ada perintah dari negara.
"TNI siap melaksanakan operasi perdamaian di bawah bendera PBB, kapan pun dan kemana pun jika sudah menjadi perintah negara," kata Nugraha kepada CNNIndonesia.com, Minggu (2/6).
Nugraha mengatakan prajurit TNI selalu siap untuk menjalankan perintah negara. Terlebih, tugas ini sudah diamanatkan kepada TNI lewat pembukaan UUD Tahun 1945. "Kalau sudah ada perintah, TNI akan menyiapkan pasukan perdamaian PBB," kata dia.
Seperti diketahui, Prabowo saat menghadiri Opening Reception IISS Shangri-La Dialogue di Hotel Shangri-La, Singapura menyatakan Indonesia siap mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Palestina.
Prabowo menyatakan, Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. “Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan,” ungkap Menhan Prabowo.
“Nasionalisme harus seimbang dengan kemanusiaan. Patriotisme harus dilunakkan dengan kebijaksanaan dan penghormatan terhadap semua warga dunia. Mari kita bekerja menuju kebaikan bersama,” ungkap Prabowo.