ESENSI.TV, JAKARTA - Pengamat politik Lucius Karus mengkritik Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, terkait cara dia menyela Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat kerja.
Menurut Lucius, tindakan Misbakhun memberi kesan DPR kurang transparan dalam menangani isu-isu penting, termasuk dana pemerintah yang mengendap di Bank Indonesia.
“Kesannya Komisi XI nggak peduli dengan jawaban menteri, atau mereka terlalu khawatir dengan jawaban menteri yang bisa saja membongkar borok mereka?” ujar Lucius.
Baca Juga: Judistira Dorong Pemprov DKI Perbarui Armada Sampah demi Pelayanan Publik Optimal
Pengamat ini menekankan bahwa DPR seharusnya menjalankan fungsi pengawasan dengan membuka ruang bagi menteri menjelaskan isu secara tuntas.
Menurut Lucius, tindakan menyela yang dilakukan Misbakhun justru mengurangi kualitas pengawasan dan informasi bagi publik.
Ia menekankan bahwa DPR harus bersikap terbuka dan akuntabel agar masyarakat memahami jalannya kebijakan pemerintah secara jelas.
Kurangnya transparansi, kata Lucius, bisa menimbulkan persepsi negatif bahwa anggota DPR lebih mengutamakan kepentingan politik daripada kepentingan publik.
Baca Juga: Pengamat Politik Lucius Karus Kritik Etika Misbakhun Saat Menyela Menkeu Purbaya
Dalam kasus ini, Misbakhun dinilai terlalu cepat menghentikan diskusi yang bisa mengungkap data penting terkait anggaran negara.
Lucius menekankan pentingnya prosedur rapat yang jelas, sehingga setiap anggota DPR maupun menteri bisa mengutarakan informasi tanpa hambatan.
Pengawasan yang efektif, menurut Lucius, hanya bisa tercapai jika DPR menjaga keseimbangan antara menegur dan memberi kesempatan bagi pihak eksekutif menjelaskan.
Ia menekankan bahwa publik perlu melihat DPR sebagai lembaga yang transparan, profesional, dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.
Kurangnya keterbukaan dalam rapat bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap DPR dan efektivitas pengawasan legislatif.