ESENSI.TV, ACEH - Viral video yang memperlihatkan upaya pemulihan pasca-banjir bandang di Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, yang menggunakan empat ekor gajah Sumatera.
Hewan besar ini digunakan untuk membantu membersihkan tumpukan kayu gelondongan yang menutupi permukiman warga, Senin (8/12/2025), setelah bencana yang terjadi pada 26 November lalu.
Gajah-gajah jinak yang ditunggangi oleh para mahout itu digunakan untuk menarik dan memindahkan kayu-kayu besar di lokasi yang sulit dijangkau oleh alat berat.
Baca Juga: Perbanas Institute Buka Lowongan untuk Posisi Menarik, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Kehadiran gajah mempermudah tim gabungan dalam menyingkirkan material banjir, terutama di jalur sempit dan permukiman yang masih tertutup puing.
Pengerahan gajah dilakukan bersamaan dengan kerja tim relawan, aparat kepolisian, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Semua pihak bekerja sama dengan warga untuk membuka kembali akses yang terhalang kayu gelondongan, memastikan jalan dan rumah penduduk bisa segera dibersihkan.
Keberadaan gajah Sumatera terbukti mempercepat proses pembersihan material banjir di Meureudu.
Baca Juga: Gencatan Senjata Runtuh, Pertempuran Thailand Kamboja Meledak Lagi di Sepanjang Perbatasan
Namun, setelah video itu viral di media sosial, netizen justru ramai mengomentarinya dengan kritik pedas.
Banyak dari mereka menilai bahwa tugas yang seharusnya dilakukan dengan alat berat tersebut tidak manusiawi dan hanya akan menyiksa para gajah
"Punya perasaan ngga sih, alat berat kan banyak kenapa harus dia," ungkap salah satu netizen.
"jaahaatttt," komentar singkat netizen lainnya.
"Pake alat berat atuh lah pak, kasian gak sih, udah habitatnya dijajah. Sekarang disuruh bersihin pula kayu2nya," komentar netizen lain.