ESENSI.TV, JAKARTA - Tingginya persaingan masuk perguruan tinggi negeri kerap mendorong sebagian peserta menempuh jalan yang tak seharusnya.
Fenomena ini kembali mencuat usai Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 menggelar konferensi pers terkait dugaan kecurangan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar sejak Sesi 1 hingga Sesi 12.
Konferensi pers ini dilangsungkan pada pukul 14.00 WIB di Ruang Auditorium, lantai 2, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Baca Juga: Perang Internet Satelit Dimulai! 27 Satelit Amazon Kuiper Telah Mengudara dari Florida
Acara tersebut juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube dan Instagram resmi SNPMB ID sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada publik.
Hadir sebagai narasumber, jajaran Tim Penanggung Jawab SNPMB antara lain Ketua Umum Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., bersama para Wakil Ketua: Prof. Dr. Muryanto Amin, Prof. Dr. S. Martono, Mohammad Nurdin, dan Ali Ridho Barakbah.
Dalam penjelasannya, Prof. Eduart memaparkan bahwa modus kecurangan tahun ini jauh lebih kompleks.
Baca Juga: PT Tirta Fresindo Jaya 'Mayora Group' Buka Lowongan Kerja Terbaru, Ini Posisi yang Tersedia
Para peserta dan joki diketahui menggunakan berbagai alat tersembunyi seperti kamera di kancing baju, ciput kerudung, kacamata, bahkan behel gigi untuk memindai dan mengirimkan soal ujian.
“Ini bukan lagi metode lama. Mereka gunakan perangkat kecil yang nyaris tak terlihat, dan disebarkan ke 13 titik pusat UTBK,” ujarnya, dikutip pada Rabu, 30 April 2025.
Dari hasil pengawasan, tercatat 50 peserta dan 10 joki terlibat langsung dalam upaya kecurangan tersebut. Menariknya, mayoritas dari mereka memilih program studi di Fakultas Kedokteran sebagai tujuan utama.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Stres Akademik bagi Pelajar Gen Z agar Tetap Sehat dan Sukses
Panitia SNPMB menegaskan bahwa sistem pengawasan dalam pelaksanaan UTBK telah diperketat dengan teknologi pemantauan dan prosedur verifikasi berlapis.
Untuk menjaga kerahasiaan soal, panitia menyusun lebih banyak set soal dari jumlah sesi ujian dan menyimpannya secara offline tanpa akses internet.