Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong perempuan dan anak untuk bijak menggunakan media sosial. Hal itu ditujukan untuk menghindari terjadinya kekerasan seksual.
“Kami menghimbau masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan aman,” ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Nahar, di Jakarta, Jumat (14/06/2024).
Ia menjelaskan, upaya menyikapi meningkatnya kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak, kini melibatkan media sosial. Karena itu, upaya bijak menggunakan media sosial menjadi salah satu cara untuk menghindari terjadinya kekerasan seksual.
Selain itu, pihaknya juga mendorong terwujudnya edukasi seksual yang sesuai dengan usia anak. Di dalamnya, poin penting yang harus diberikan adalah terkait bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh orang lain.
“Tujuannya, agar anak dapat turut serta dalam melindungi dirinya sendiri,” kata dia.
Komitmen Pemerintah
Sementara itu, Kementerian PPPA juga menyatakan berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan pendampingan kepada perempuan dan anak yang terlibat dalam proses hukum.
“Kami memastikan bahwa anak-anak korban sudah berada di tempat yang aman dan terpisah dari terduga pelaku. Pendampingan dan penguatan psikologis menjadi prioritas utama kami agar anak dapat pulih dan berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Nahar.
