Generasi Z, atau yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah menunjukkan kecenderungan yang kuat untuk berwirausaha dalam upaya mencapai keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi (work-life balance).
Banyak dari mereka memilih jalur ini untuk mendapatkan fleksibilitas waktu dan tempat kerja, yang dianggap sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan kualitas hidup.
Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi dan media sosial, Gen Z terinspirasi oleh kesuksesan influencer, youtuber, dan pengusaha muda lainnya. Mereka melihat kewirausahaan sebagai jalan untuk menghindari keterbatasan pendapatan tetap dari pekerjaan korporat dan meraih potensi penghasilan tanpa batas dari bisnis mereka sendiri.
Menjadi pengusaha memungkinkan mereka mengatur lingkungan kerja sendiri dan menetapkan jadwal yang sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka.
Namun, perjalanan menuju kesuksesan dalam berwirausaha bukan tanpa tantangan. Gen Z sering kali menghadapi keterbatasan pengalaman dan modal awal, serta harus cepat beradaptasi dengan teknologi baru. Mereka juga perlu membangun jaringan yang kuat untuk mendukung bisnis mereka.
Semangat Juang Tinggi
Meski demikian, semangat untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan memotivasi mereka untuk terus berinovasi dan mengambil risiko.
Dalam upaya mencapai work-life balance, Gen Z juga menunjukkan kesadaran tinggi terhadap pentingnya lingkungan kerja yang sehat. Hal ini terkait dukungan emosional, dan keselarasan nilai-nilai pribadi dengan pekerjaan mereka.
Mereka cenderung memilih pekerjaan yang memberi makna dan dampak positif. Mereka juga suka dengan fleksibilitas yang memungkinkan mereka untuk mengatur waktu dan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
Semangat wirausaha Gen Z tidak hanya didorong oleh keinginan untuk meraih kesuksesan finansial, tetapi untuk menjalani kehidupan yang seimbang. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Gen Z tetap optimis dan bersemangat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui kewirausahaan.