Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar aksi kemah untuk menuntut keringanan uang pangkal bagi mahasiswa baru. Aksi ini dimulai dan diikuti oleh ratusan mahasiswa yang merasa terbebani dengan besarnya uang pangkal yang harus dibayarkan.
Mereka mendirikan tenda-tenda di halaman kampus sebagai simbol perlawanan dan menyuarakan aspirasi mereka kepada pihak universitas.
Aksi kemah ini diorganisir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UGM dan beberapa organisasi mahasiswa lainnya. Mereka berpendapat bahwa uang pangkal yang tinggi menjadi beban berat bagi banyak keluarga, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit akibat pandemi COVID-19.
Mahasiswa berharap universitas dapat memberikan kebijakan yang lebih fleksibel dan meringankan beban finansial bagi mahasiswa baru.
Dalam orasinya, para mahasiswa menekankan pentingnya akses pendidikan yang merata dan adil. Mereka menuntut pihak universitas untuk mempertimbangkan latar belakang ekonomi mahasiswa dan memberikan keringanan bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, mahasiswa juga meminta transparansi dalam penggunaan uang pangkal yang dibayarkan.
Tanggapan Universitas
Rektor UGM, menyatakan bahwa pihak universitas akan mempertimbangkan aspirasi mahasiswa dan berjanji untuk berdialog dengan perwakilan mahasiswa.
Pihak universitas mengaku memahami kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dan berkomitmen untuk mencari solusi terbaik. Dialog antara mahasiswa dan pihak universitas diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih berpihak pada mahasiswa.
Aksi kemah ini juga mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk alumni dan masyarakat umum. Mereka menganggap bahwa tuntutan mahasiswa adalah hal yang wajar dan perlu diperhatikan oleh pihak universitas. Dukungan ini memberikan semangat tambahan bagi mahasiswa yang sedang berjuang untuk mendapatkan keringanan.
Selain mendirikan tenda, mahasiswa juga mengadakan diskusi dan seminar selama aksi berlangsung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas di antara mahasiswa mengenai isu pendidikan dan keadilan sosial.
Melalui aksi ini, mahasiswa berharap dapat menunjukkan bahwa suara mereka penting dan perlu didengar oleh pihak universitas.
Aksi kemah yang digelar oleh mahasiswa UGM menunjukkan tekad mereka untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan yang lebih baik. Dengan adanya dialog yang konstruktif, diharapkan pihak universitas dapat mengambil langkah nyata untuk meringankan beban mahasiswa.
Perjuangan mahasiswa ini adalah refleksi dari semangat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan adil.
