Senin, 22 Desember 2025

Ini Baru Keren… UMM Izinkan Mahasiswa Bayar UKT Pakai Hasil Bumi

Photo Author
- Selasa, 28 Mei 2024 | 10:30 WIB
Penampakan kampus UM Maumere yang memberikan kesempatan bagi mahasiswanya membayar UKT dengan hasil bumi/IST
Penampakan kampus UM Maumere yang memberikan kesempatan bagi mahasiswanya membayar UKT dengan hasil bumi/IST

Universitas Muhammadiyah Maumere (UMM), di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi oase di tengah mahalnya uang kuliah tunggal (UKT).

Agar tak memberatkan, kampus ini mengizinkan mahasiswanya membayar biaya kuliah menggunakan hasil bumi. Ini baru keren!

Rektor UMM, Erwin Prasetyo menjelaskan mahasiswanya banyak yang berasal dari keluarga nelayan dan petani.

“Pihak kampus memutar otak agar biaya kuliah bisa terjangkau bagi para mahasiswanya,” ujarnya, seperti dikutip dari goodnewsfromindonesia, Selasa (28/05/2024).

Ia menjelaskan, terobosan ini dimulai pada 2018 lalu. Saat itu, ada seorang mahasiswa yang mengeluh tidak mampu membayar biaya kuliah.

Sebagai anak petani, mahasiswa itu mengaku banyak hasil panen kebunnya yang sulit terjangkau. Hasil panen melimpah, tetapi harganya anjlok. Bahkan untuk menjualnya pun tidak mudah, karena harus menggunakan transportasi laut, jika ingin mengirim ke Pulau Jawa dan Sulawesi.

“Melihat fenomena itu, keluarlah ide pembayaran kuliah dengan hasil bumi. Akhirnya, keputusan diambil mengarahkan mahasiswa itu untuk membawa hasil bumi ke kampus,” jelas Erwin.

Bertahan Hingga Saat Ini


Menurut dia, hasil bumi yang dikumpulkan itu dijual kepada warga oleh pihak kampus. Dan kampus ternyata mampu membantu memasarkan barang dengan harga yang layak, sehingga hasilnya bisa untuk membayar kuliah.

“Jadi kita bantu memasarkan jaringan dosen dan sebagainya. Ada yang punya kenalan keluarganya usaha nah kita jualkan pisang dan kelapa. Itu hanya membantu ya, ada alternatif pembayaran,” ungkap Erwin lagi.

Ia mengungkapkan, cara yang dilakukan kampus ini terbilang efektif dalam membantu mahasiswa miskin. Khususnya bagi mahasiswa yang ingin kuliah tapi terhalang oleh ekonomi keluarga. Setelah itu, sistem tersebut diberlakukan kepada seluruh mahasiswa.

“Jadi kita menyesuaikan saja. Misal, mahasiswa ini punya tunggakan per bulannya Rp200 ribu, maka ya sudah dia bisa bawa hasil bumi. Atau pun bahkan ikan tangkapan seharga Rp200 ribu itu. Jadi kita bantu pasarkan,” paparnya.

Supaya bisa menjaga program ini, UM Maumere akan membuat satu unit baru pengelolaan hasil bumi mahasiswa. Dikatakannya, bukan hanya dijual, tetapi hasil bumi dari mahasiswa ini akan diolah jadi produk olahan lain.

Peningkatan Nilai Tambah


Ia mencontohkan, jika ada mahasiswa yang membawa kelapa atau pisang, kampus membantu mencarikan pasar yang lebih luas. Misalnya, pisang tersebut dikelola menjadi keripik. Atau ikan dikelola menjadi olahan makanan supaya tidak cepat busuk.

“Jadi seperti itu, semacam UMKM. Ya ini kan sebagai bentuk dari mendukung program pemerintah di bidang pendidikan dan bagian dari merawat fakir miskin yang memang ingin kuliah,” lanjut Erwin.

Selain bisa membayar dengan hasil bumi, lanjutnya,, mahasiswa UM Maumere juga ada yang mendapatkan diskon atau pun gratis biaya kuliah. Pertama untuk anak yatim yang dibebaskan dari biaya kuliah.

“Itu tak hanya buat Muslim, agama lain juga dapat kok. Kebetulan di kita kan 80 persen mahasiswanya itu Katolik. Kita akomodir juga, Yang Muslim ada beasiswa tahfiz Alquran minimal dua juz itu bebas SBP,” tutup dia.

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X