Senin, 22 Desember 2025

Gandeng Itjen, Kemenag Perkuat Pengawasan Seleksi Masuk PTKIN Jalur Mandiri

Photo Author
- Jumat, 9 Februari 2024 | 18:12 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani. foto: ist
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani. foto: ist

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggandeng Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk memperkuat pengawasan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Di mana aspek penguatannya dilakukan pada Satuan Pengawasan Internal (SPI) PTKIN dan pengawasan Seleksi Masuk PTKIN. Khususnya pada skema Jalur Mandiri.

“Ini merupakan langkah strategis dalam peningkatan kualitas tata kelola kampus untuk mewujudkan good governance university,” kata Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani.

Menurut Kang Dhani, panggilan akrabnya, kehadiran SPI PTKIN merupakan bagian substanstif dalam rangka menjaga akuntabilitas.

Ini juga memberikan nilai tambah yang mampu membangun manajemen risiko dalam rangka mendukung kinerja rektor dan wakil rector PTKIN.

“SPI menjadi sistem yang saat ini dibangun guna mengawal mandat Menteri Agama untuk membangun tata kelola mewujudkan Kemenag yang terpercaya. Bersih dan terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” sebut Kang Dhani, dalam keterangannya dikutip, Jumat (9/2/2024) di Jakarta.

Dikatakannya, ada tujuh PTKIN yang menjadi pilot project penguatan SPI, yaitu UIN Imam Bonjol Padang (Sumatera Barat), UIN Raden Fatah Palembang (Sumatera Selatan).

IAIN Kota Metro (Lampung), IAIN Ponorogo (Jawa Timur), UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (Jawa Timur). UIN Alauddin Makassar (Sulawesi Selatan) dan UIN Mataram (Nusa Tenggara Barat).

Ramdhani juga menyampaikan komitmetnya terkait Internasionalisasi PTKIN dengan menjalin Kerja sama Perguruan Tinggi Luar Negeri dalam Program Double Degree.

“Dengan program ini, mahasiswa PTKIN akan memperoleh pengalaman belajar di Perguruan Tinggi Luar Negeri yang memiliki prestasi bagus di dunia Internasional,” ungkapnya.

Kemenag kata Kang Dhani, saat ini konsen menghadirkan layanan pendidikan tinggi keagamaan Islam yang inklusif. Dan, memperkuat reputasi sebagai perguruan tinggi berskala internasional.

“Program Double Degree akan jadi trigger bagi lahirnya program-program skala internasional lainnya yang bisa kita lakukan bersama dengan berbagai Perguruan Tinggi Luar Negeri,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X