Senin, 22 Desember 2025

Santri Asal Brebes Juara II Kompetisi Debat Bahasa Arab di Qatar

Photo Author
- Selasa, 5 September 2023 | 22:46 WIB
Santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al Hikmah 2 (Malhikdua), Brebes menjadi runner up International School Debating Championship 2023 (ISDC) di Qatar. Foto: Kemenag
Santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al Hikmah 2 (Malhikdua), Brebes menjadi runner up International School Debating Championship 2023 (ISDC) di Qatar. Foto: Kemenag

Santri asal Brebes, Jawa Tengah mengukir prestasi di kejuaraan debat di tingkat internasional dan mengalahkan peserta lain dari berbagai negara.

Santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al Hikmah 2 (Malhikdua), Brebes menjadi runner up International School Debating Championship 2023 (ISDC) di Qatar.

Kompetisi debat ini digelar di Education City Doha, Qatar, selama tanggal 2 hingga 4 September 2023.

ISDC 2023 adalah kompetisi debat Bahasa Arab kasta tertinggi dalam kancah internasional yang diadakan oleh Qatar Debate yang merupakan bagian dari Qatar Foundation.

Delegasi Malhikdua berangkat ke Doha setelah lolos babak penyisihan yang digelar secara daring selama 6 – 7 Mei 2023. Delegasi Malhikdua terdiri atas empat siswa dan satu guru pembimbing.

"Mereka mewakili Indonesia pada kompetisi tersebut," seperti dilansir dari keterangan tertulis Kementerian Agama, Selasa (5/9/2023).

Pada Semi Final, Indonesia masuk pada kategori penutur Bahasa Asing/Arabic as Foreign Language (AFL) bersama Malaysia, Singapura, dan Kazakhstan.

Namun demikian, dalam kategori ini, para peserta masih bisa berjumpa dengan negara penutur asli/Native.

Pada babak pertama, santri asal Brebes ini bertemu dengan Tunisia sebagai negara penutur asli.

Tim Indonesia harus mengakui keunggulan tim Tunisia.

Kalahkan Malaysia dan Singapura


Pada ronde kedua dan ketiga, Indonesia berhasil mengalahkan tim Malaysia dan Singapura sehingga mengantarkannya ke Final.

Babak Final diikuti oleh tim Indonesia dan Singapura. Sebab, tim dari dua negara inilah yang mendapatkan nilai tertinggi pada babak sebelumnya.

Indonesia dengan perolehan nilai tertinggi dan Singapura urutan kedua. Tema debat yang diangkat pada babak final berhubungan dengan teknologi digital dan politik.

Persisnya, berkenaan larangan bagi perusahaan sosial media untuk menyediakan akun-akun para pejabat dan politikus.

Mosi ini baru diberikan 20 menit sebelum debat dimulai. Sehingga, kedua tim harus jeli dalam menelaah dan menganalisis sesuai dengan problematika internasional dari sisi perpolitikan yang terjadi saat ini.

Hasilnya, wakil Indonesia harus puas dengan perolehan runner up, meski Singapura sempat dikalahkan pada semifinal.

“Hasil ini merupakan kerja sama tim yang sangat luar biasa sehingga bisa sampai final," ujar guru pembimbing, Sutanto, Lc melalui pesan singkat dari Doha, Senin (4/9/2023).*

Email: [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X