Senin, 22 Desember 2025

Sekolah di Pesantren, Siapa Takut?

Photo Author
- Rabu, 19 Juli 2023 | 22:50 WIB
Pelajar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara bersiap memulai pelajaran di pagi hari. Foto: Ist
Pelajar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara bersiap memulai pelajaran di pagi hari. Foto: Ist

Sekolah-sekolah di Indonesia berlomba-lomba memberikan fasilitas dan kurikulum terbaik bagi para siswanya, mulai dari berbasis agama, nasional hingga sekolah yang menerapkan sistem pendidikan internasional.

Salah satu pendidikan berbasis agama adalah pesantren yang sudah berusia ratusan tahun di Indonesia.

Mungkin promosinya tidak sebanyak sekolah-sekolah lain, terutama sekolah internasional yang gencar membidik anak-anak orang kaya di Indonesia.

Namun, mengapa pesantren tetap bertahan selama ratusan tahun, bahkan sebelum Indonesia merdeka?

Apa sih yang menarik dari pesantren?

Berikut sejarah, nilai-nilai dan keunggulan pesantren yang perlu kamu ketahui, seperti dilansir dari NU online, Rabu (19/7/2023).

Keunikan Pesantren


Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) atau Asosiasi Pesantren NU Jawa Barat, Kiai Abdurrohman menilai  kurikulum pesantren sangat unik dan jauh berbeda dari lembaga pendidikan lain.

Kalau dibahas dari usia, dia mengatakan pesantren bahkan sudah ada jauh sebelum Kementerian Pendidikan punya kurikulum

"Sistem pendidikan yang dibangun di pesantren, tidak hanya pada transfer knowledge (pengetahuan)".

"Lebih dari itu adalah praktik di lapangan dengan berpedoman pada ajaran sami’na wa atha’na para santri kepada kiainya," jelasnya.

"Saya rasa di tiap pesantren itu memiliki standar kurikulum yang berbeda-beda".

"Kecuali kitab-kitab kuning yang dikaji tidak jauh berbeda, (kitab) Safinah dan lain-lain,” sambungnya.

Dia mengakui ada perbedaan kurikulum di pesantren.

Namun, ada keterkaitan dan keterikatan yang kuat antara satu pesantren dengan pesantren lain, yaitu sanad keilmuan.

"Kalau sistem pendidikan di pesantren itu kan secara keilmuan kita bersanad".

"Mau kurikulumnya berubah seperti apapun, seorang kiai akan mengikuti apa yang disampaikan oleh kiainya lagi," tambah dia.

Hal ini berbeda dengan kurikulum di sekolah yang bersifat tunggal dan ditentukan oleh pemerintah.

Kemudian, diterapkan di semua lembaga pendidikan yang ada di bawahnya.

Padahal, kondisi geografis, sosial, ekonomi, dan budaya di wilayah Indonesia tidaklah sama.

"Bagi sekolah yang belum memiliki fasilitas memadai, maka kurikulum itu semakin susah untuk diterapkan. Makanya ada sekolah favorit ada sekolah tertinggal," katanya.

Kualitas Pendidikan Pesantren


Di pesantren, tidak ada istilah pesantren favorit atau tertinggal karena keunggulan pesantren tidak bisa diukur oleh fasilitas atau lokasi keberadaannya.

"Entah di dalam hutan, di gunung, atau di tengah kota itu tidak berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di pesantren".

"Banyak santri yang sukses berasal dari tengah kota, pegunungan".

"Bahkan tidak terpaku pada fasilitas karena mungkin pesantren itu mengambil jalan yang sederhana," jelasnya.

Keberhasilan seorang santri, menurutnya ada pada khidmah, himmah, shuhbah, dan kesungguhan belajar santri sesuai dengan apa yang diarahkan oleh kiainya.

"Pesantren itu tidak ada kurikulum baku yang mengharuskan semua sama rata," ujarnya.

"Tergantung siapa yang membawa, mau salaf murni, semi modern, namun tetap menjaga sanad keilmuannya,” papar Kiai Abdurrohman.

Selain itu, keunggulan sistem pendidikan pesantren adalah adanya interaksi yang intens antara guru dan murid karena 24 jam hidup bersama dalam satu lingkungan.

"Sehingga tidak hanya teori yang didapatkan santri, tapi juga praktik dan keteladanan".

"Apa yang mereka lihat itu sama dengan apa yang mereka pelajari," pungkasnya.*

Email: [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaterkini
#beritaviral

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X