Senin, 22 Desember 2025

Pengembalian 472 Artefak Rampasan Belanda dari Indonesia Berjalan Lancar

Photo Author
- Selasa, 11 Juli 2023 | 10:48 WIB
Sebagian dari 472 Artefak milik Indonesia di Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda, kemarin, Senin (10/7/2023). Foto: Ist
Sebagian dari 472 Artefak milik Indonesia di Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda, kemarin, Senin (10/7/2023). Foto: Ist

Proses pengembalian 472 artefak (benda bersejarah) milik Indonesia oleh Pemerintah Belanda berjalan lancar.

Artefak itu dirampas dari Indonesia di masa kolonial alias masa penjajahan.

Acara serah terima aset milik Indonesia itu, digelar di Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda, kemarin, Senin (10/7/2023).

Dalam transaksi ini, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Riset-Dikti), Hilmar Farid.

Data Kemendikbud Riset Dikti menunjukkan dari 472 Artefak itu, sebanyak 355 adalah harta karun Lombok.

Kemudian, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung dan 132 koleksi Pita Maha berwujud karya-karya seni.

Sebelumnya, tahun 1977, Pemerintah Belanda juga telah memulangkan 235 artefak kepada Pemerintah dalam bentuk keris, benda pusaka dan kitab Negarakertagama.

Semua artefak ini merupakan rampasan Belanda saat Perang Lombok tahun 1894.

Data Peninggalan Sejarah


Sebelumnya, merespons hal ini, Ketua DP RI Puan Maharani mengatakan pihaknya menyambut baik itikad baik Pemerintah Belanda ini.

Dia juga mendorong Pemerintah untuk aktif mendata seluruh peninggalan sejarah Indonesia yang ada di negara lain

"Saya mengapresiasi niat baik yang terus dilakukan oleh Pemerintah Belanda Ini juga menjadi bukti kita telah mengesampingkan historis ke belakang," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023

Sebelumnya, setelah 78 tahun, Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte memberikan pengakuan secara resmi atas kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Belanda, jelasnya, mengakui kemerdekaan Indonesia sepenuhnya dan tanpa syarat.

Meskipun begitu selama ini Pemerintah Belanda kerap memberikan ucapan dan perhatian kepada hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

“Misalnya, raja sudah mengirimkan telegram ucapan selamat ke Indonesia pada 17 Agustus setiap tahunnya,” terangnya.

Selama ini, pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia hanya sebatas politik dan moral saja. Tidak pernah diakui secara penuh seperti saat ini.

Sebelum merdeka, Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun.

Setelah mengakui kemerdekaan, Perdana Menteri Rutte mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada Indonesia atas penjajahan yang telah dilakukan Belanda di masa lalu.

Pemerintah Belanda juga turut mengakui adanya tindakan kolonialisme selama menjajah Indonesia.

"Hal ini merupakan kejahatan perang yang seharusnya tidak boleh terjadi," jelas PM Belanda.*

Email: [email protected]
Editor: Lala Lala

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X